sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Persiapan menuju penyelenggaraan haji tahun 2026 M/1447 H mulai menggeliat.
Ribuan calon pelamar Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kini semakin serius menyiapkan diri setelah dirilisnya kisi-kisi dan contoh soal Tes CAT Petugas Haji 2026 lengkap beserta kunci jawaban.
Informasi tersebut menjadi salah satu rujukan paling dicari karena menggambarkan materi utama yang akan diujikan dalam seleksi resmi calon petugas haji.
Rilis tersebut memuat materi regulasi, praktik pelayanan jemaah, prosedur teknis di lapangan, hingga wawasan dasar perhajian.
Publikasi ini sontak memantik antusiasme masyarakat, terutama mereka yang sejak awal menargetkan diri menjadi bagian dari tim PPIH 2026.
Baca Juga: Geolog Indonesia–Australia Teliti Jejak Mineral Emas dan Tembaga di Banyuwangi, Tinjau Geopark Ijen dan Pulau Merah
Regulasi dan Kebijakan Baru Masuk Materi Ujian
Dalam dokumen yang beredar, peserta mendapat gambaran lengkap mengenai standar kemampuan yang harus dikuasai petugas haji. Materi berkisar pada:
- Regulasi haji terbaru termasuk ketentuan dalam Perpres 92/2025
- Undang-undang penyelenggaraan haji dan umrah
- Prosedur pelayanan jemaah dari embarkasi hingga Arab Saudi
- Kompetensi dasar aparatur dan etika pelayanan publik
Pemahaman regulasi dianggap penting karena petugas berada pada posisi strategis sebagai garda terdepan dalam memastikan kenyamanan, keselamatan, hingga kelancaran ibadah jemaah.
Selain materi regulatif, kisi-kisi itu juga menegaskan bahwa pendaftaran PPIH dilakukan melalui portal resmi petugas.haji.go.id, sekaligus sebagai pusat unggah dokumen dan verifikasi data.
Baca Juga: Sehari Seru Seruan Siswa, Guru, Orang Tua dan Keluarga di Acara Family Fun Day
Contoh Soal Lengkap dengan Kunci Jawaban, Jadi Rujukan Latihan
Yang paling menarik perhatian adalah bagian contoh soal CAT yang disediakan lengkap dengan kunci jawabannya.
Mulai dari soal pelayanan lansia saat thawaf, standar komunikasi lintas budaya, mekanisme pelayanan kesehatan, hingga teknis keselamatan jemaah.
Beberapa contoh soal yang dimuat antara lain:
- Penanganan jamaah lansia saat thawaf
- Sikap komunikasi terhadap petugas Arab Saudi
- Pemanfaatan aplikasi digital untuk laporan real-time
- Ketentuan manasik haji di kecamatan dan kabupaten
- Mekanisme pengadaan layanan kesehatan dengan kontrak tahun jamak
- Standar pelayanan kesehatan jemaah sesuai ketentuan Kemenkes
- Prosedur evakuasi darurat di area Masjidil Haram
- Pemahaman sunah Idh-thiba’ saat thawaf
Kunci jawaban disertakan agar peserta bisa mengukur kemampuan sekaligus memahami konteks tiap kebijakan.
Page 2
Namun, mereka ragu apakah mekanisme tersebut diperbolehkan dalam penyediaan pelayanan kesehatan jemaah.
Berdasarkan ketentuan terbaru, bagaimana mekanisme penyediaan pelayanan kesehatan jemaah haji dapat dilakukan?
- a. Harus 100% dibayar sebelum musim haji
- b. Tidak boleh menggunakan kontrak tahun jamak
- c. Hanya diperbolehkan pembayaran satu kali dalam satu tahun
- d. Mengikuti skema pendanaan BPKH
- e. Dapat menggunakan mekanisme tahun jamak
Jawaban: E. Dapat menggunakan mekanisme tahun jamak
6. Dalam rapat teknis operasional haji, muncul pertanyaan dari petugas embarkasi mengenai standar pelayanan kesehatan yang harus digunakan oleh para tenaga kesehatan selama pemeriksaan jemaah di tanah air.
Mereka mempertanyakan apakah standar tersebut ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan atau oleh Kementerian Agama, mengingat pelayanan kesehatan jemaah merupakan bagian dari penyelenggaraan haji.
Berdasarkan ketentuan regulasi terbaru, pelayanan kesehatan jemaah haji dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh:
- a. Pemerintah Daerah
- b. Badan Pengelola Keuangan Haji
- c. Organisasi profesi kesehatan
- d. Rumah sakit rujukan
- e. Kemenkes
Jawaban: E. Kemenkes
7. Saat jemaah keluar dari Masjidil Haram setelah salat Isya, terjadi penumpukan massa di salah satu pintu sehingga membuat alur pergerakan tersendat.
Seorang jemaah lansia terjatuh dan nyaris terinjak.
Petugas keselamatan yang berada di lokasi harus segera mengambil tindakan evakuasi agar tidak terjadi cedera serius.
Apa langkah pertama yang paling tepat dilakukan petugas?
- a. Mengangkat jemaah secara paksa keluar dari kerumunan
- b. Menyuruh kerumunan berhenti sambil berteriak keras
- c. Mengabaikan kondisi dan menunggu kerumunan mereda
- d. Membuat ruang aman di sekitar jemaah dan mengamankan posisi tubuhnya
- e. Menunggu ambulans datang sebelum bertindak
Jawaban: D. Membuat ruang aman di sekitar jemaah dan mengamankan posisi tubuhnya
8. Ketika melakukan thawaf, seorang laki-laki membuka bagian pundak kanannya sebagai bagian dari sunah thawaf.
Ia ingin memastikan apakah tindakannya benar.
Praktik membuka pundak kanan saat thawaf disebut:
Page 3
1. Dalam memberikan bimbingan ibadah di lapangan, petugas harus menyesuaikan pendekatan sesuai kondisi jamaah.
Jika terdapat jamaah lansia yang tidak mampu berdiri lama saat thawaf, apa tindakan paling tepat menurut prinsip pelayanan ibadah?
- a. Mengalihkan jamaah untuk melaksanakan thawaf bersama rombongan lain
- b. Menyarankan jamaah mengganti thawaf dengan doa saja
- c. Meminta keluarga jamaah untuk menggantikan thawaf tersebut
- d. Meminta jamaah menunggu hingga kondisi fisik membaik
- e. Membantu jamaah melaksanakan thawaf menggunakan kursi roda dengan niat dan syarat yang sama
Jawaban: E Membantu jamaah melaksanakan thawaf menggunakan kursi roda dengan niat dan syarat yang sama
2. Dalam pelayanan haji, komunikasi lintas budaya menjadi penting ketika petugas berinteraksi dengan masyarakat atau petugas Arab Saudi.
Salah satu sikap utama yang harus dijaga petugas adalah:
- a. Menggunakan sapaan sopan dan menghargai hierarki dalam budaya Arab
- b. Menggunakan bahasa Indonesia dengan intonasi tinggi agar mudah dipahami
- c. Berbicara langsung tanpa memperhatikan norma sosial setempat
- d. Mengabaikan etika komunikasi karena perbedaan bahasa
- e. Mengutamakan gestur fisik untuk memperjelas maksud
Jawaban: A Menggunakan sapaan sopan dan menghargai hierarki dalam budaya Arab
3. Digitalisasi haji kini menjadi kunci efisiensi pelayanan jamaah.
Salah satu manfaat penggunaan aplikasi pelaporan digital bagi petugas di lapangan adalah:
- a. Menyederhanakan birokrasi tanpa pengawasan atasan
- b. Mengurangi kebutuhan koordinasi dengan pimpinan sektor
- c. Menggantikan fungsi komunikasi manual sepenuhnya
- d. Mempercepat pelaporan situasi jamaah secara real-time untuk pengambilan keputusan
- e. Menghindari tanggung jawab administratif petugas
Jawaban: D Mempercepat pelaporan situasi jamaah secara real-time untuk pengambilan keputusan
4. Dalam sebuah rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan haji di tingkat kecamatan, salah seorang calon jemaah menanyakan alasan dilaksanakannya bimbingan manasik haji pada beberapa kesempatan dan di lokasi yang berbeda.
Petugas Kantor Urusan Agama (KUA) kemudian menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan standar minimal pembinaan bagi calon jemaah untuk memastikan kesiapan dan pemahaman mereka terhadap manasik haji.
Berdasarkan ketentuan pembinaan pemerintah, berapakah jumlah bimbingan manasik yang diberikan pada tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten/kota?
- a. 3 kali di kecamatan, 3 kali di kabupaten/kota
- b. 10 kali di kecamatan, 1 kali di kabupaten/kota
- c. 7 kali di kecamatan, 3 kali di kabupaten/kota
- d. 5 kali di kecamatan, 5 kali di kabupaten/kota
- e. 4 kali di kecamatan, 4 kali di kabupaten/kota
Jawaban: C. 7 kali di kecamatan, 3 kali di kabupaten/kota
5. Sebuah fasilitas kesehatan rujukan haji sedang menyusun rencana jangka panjang pengadaan obat dan peralatan kesehatan.
Dalam evaluasi tahun sebelumnya, kebutuhan layanan meningkat sehingga mereka mempertimbangkan penggunaan kontrak jangka panjang.
Page 4
- a. Raml
- b. Talbiyah
- c. Ifrad
- d. Idh-thiba’
- e. Istilam
Jawaban: D. Idh-thiba’
9. Dalam memberikan bimbingan ibadah di lapangan, petugas harus menyesuaikan pendekatan sesuai kondisi jamaah.
Jika terdapat jamaah lansia yang tidak mampu berdiri lama saat thawaf, apa tindakan paling tepat menurut prinsip pelayanan ibadah?
- a. Menyarankan jamaah mengganti thawaf dengan doa saja
- b. Meminta jamaah menunggu hingga kondisi fisik membaik
- c. Membantu jamaah melaksanakan thawaf menggunakan kursi roda dengan niat dan syarat yang sama
- d. Mengalihkan jamaah untuk melaksanakan thawaf bersama rombongan lain
- e. Meminta keluarga jamaah untuk menggantikan thawaf tersebut
Jawaban: C Membantu jamaah melaksanakan thawaf menggunakan kursi roda dengan niat dan syarat yang sama
10. Manajemen kesehatan jamaah haji merupakan bagian penting dalam upaya pencegahan risiko medis selama ibadah.
Salah satu tugas utama petugas non-medis dalam aspek kesehatan jamaah adalah:
- a. Melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah harian
- b. Memberikan resep obat bagi jamaah yang mengeluh sakit ringan
- c. Melakukan koordinasi cepat dengan TKHI bila menemukan indikasi kelelahan berat atau dehidrasi
- d. Melakukan diagnosa awal tanpa perlu melibatkan tenaga medis
- e. Mengatur jadwal konsultasi dokter pribadi jamaah
Jawaban: C. Melakukan koordinasi cepat dengan TKHI bila menemukan indikasi kelelahan berat atau dehidrasi
Baca Juga: Profil Suharyanto: Kepala BNPB dengan Kekayaan Rp25,26 M dan Rekam Jejak Panjang di Dunia Militer
Seleksi Petugas: Berjenjang dari Daerah hingga Pusat
Sesuai aturan, proses rekrutmen PPIH dilakukan secara bertahap:
- Seleksi administrasi dan CAT di kabupaten/kota
- Seleksi lanjutan di Kanwil Kemenag provinsi
- Seleksi final oleh pusat sebelum penetapan petugas
Tahapan berlapis ini menjadikan persaingan cukup ketat, mengingat jumlah pelamar setiap tahun dapat mencapai puluhan ribu orang.
Pendaftaran Dibuka melalui Sistem Terintegrasi
Seleksi petugas haji merupakan program yang melibatkan koordinasi intensif antara Kemenag RI dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi (Kemenhaj).
Seluruh proses pendaftaran dilakukan secara digital melalui portal resmi petugas.haji.go.id untuk memastikan transparansi dan keakuratan data.
Baca Juga: Tol Serpong–Balaraja Rp14,36 T Siap Sambung Tangerang–Merak: 39,9 km, 3 Seksi, EIRR 15 Persen
Antusiasme Tinggi, Peserta Diimbau Belajar Serius
Setiap tahun formasi petugas haji selalu diminati. Selain merupakan tugas kehormatan, peran mereka juga menjadi kunci kelancaran ibadah jutaan jemaah Indonesia. Petugas bertanggung jawab pada:
- Layanan bimbingan ibadah
- Pengawalan kesehatan
- Koordinasi pergerakan jemaah
- Pendampingan manasik dan ibadah puncak
Melihat tingginya minat, peserta diimbau memperbanyak latihan soal, memahami regulasi terbaru, dan meningkatkan kemampuan komunikasi serta pelayanan publik.







