Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Klub Ajukan Mosi Tidak Percaya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Teka-teki masa depan Persewangi di pentas Divisi Utama dan  inkonsistensi roda organisasi di tubuh PSSI disikapi jajaran klub yang ada di bawahnya.

Menindaklanjuti persoalan mendera dua institusi sepak bola tersebut, pentolan klub di Banyuwangi akhirnya mengambil sikap tegas malam kemarin (13/10). Secara bulat klub mengajukan mosi tidak percaya dan mencabut mandat yang diberikan kepada Persewangidan PSSI.

Pernyataan sikap itu tertuang dalam penyataan sikap bersama yang ditandatangani petinggi klub masing-masing. Mereka berasal dari strata kompetisi yang ada di bawah naungan Pengkab PSSI mulai Divisi Utama hingga Divisi III.

Malam ini kami sepakat untuk mengajukan mosi tidak percaya dan mencabut mandat dari Nanang Nur Ahmadi, sebagai ketua Persewangi, dan Ahmad Taufik sebagai ketua PSSI,” ujar salah satu pengurus klub Kepada koran ini, klub menyatakan keputusan ini sudah bulat didukung mayoritas klub yang ada di PSSI muapun Persewangi.

Intinya, mereka ingin kedua institusi sepak bola yang ada di Banyuwangi bisa diselamatkan dari jurang “kematian”. Sikap yang ditunjukkan klub ini setidaknya didasarkan atas sejumlah argumen dasar. Terkait Persewangi, persoalan dana yang dialami tim ini membuat nasibnya di musim depan semakin tidak menentu.

Tuntutan pembayaran gaji dan kontrak yang disuarakan pemain membuat klub ini terancam sanksi ganda. Apalagi tim berjuluk Laskar Blambangan ini tidak hanya dilaporkan ke PSSI, tetapi masalah ini juga telah sampai ke FIFA. Bila tidak ada upaya penyelamatan, dikhawatirkan tim yang sudah dibiayai belasan bahkan puluhan miliaran rupiah dari APBD terancam mubazir.

Intinya klub ingin ada perubahan dan pertanggungjawaban di sini,” ujar Didik Nurhadi Saleh, salah satu pentolan klub. Tidak hanya Persewangi, rekomendasi pencabutan mandat juga dialamatkan kepada PSSI. Organisasi yang kini diketuai Ahmad Taufi k itu juga tidak luput dari perhatian klub. Anggotanya menilai organisasi nyaris tidak bergerak alias mati. Ini terbukti dengan tidak jalannya sejumlah agenda organisasi seperti kompetisi internal.

Dengan dua alasan dasar itulah, klub bersepakat untuk mengajukan mosi tidak percaya dan mencabut mandat dari Nanang Nur Ahmadi sebagai ketua Persewangi maupun Ahmad Taufik sebagai ketua PSSI. Sementara itu, menanggapi sikap keras klub tersebut, barisan pendukung Laros Jenggirat enggan ikut campur lebih dalam.

Namun, bila itu dirasakan benar dan bisa menyelamatkan Persewangi atau PSSI, barisan suporter merah-hitam ini siap memberikan dukungan. “Itu urusan internal klub. Sebab, mereka pemegang kekuasaan tertinggi dalam PSSI maupun Persewangi,” tegas Ahmad Mustain, pentolan Laros Jenggirat. (radar)