sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 di Banyuwangi mengharumkan pentas nasional. Tiga penghargaan tingkat nasional diborong oleh Kodim 0825 Banyuwangi.
Penghargaan diterima langsung oleh Letkol (Arh) Joko Sukoyo yang berlangsung di Aula A.H. Nasution Lantai 2, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta Pusat, kemarin (17/9). Tiga penghargaan tersebut adalah juara III Dansatgas terbaik kategori tipe A dengan nilai 5.830, juara II Dansatgas LKJ terbaik dengan nilai 12.490, dan juara II kategori wartawan media elektronik melalui karya Jihan Nabila Farha berjudul “Jembatan yang Menyatukan Desa, Menyatukan Harapan”.
Ketika menjabat Dansatgas TMMD sekaligus sebagai Dandim 0825 Banyuwangi, Joko Sukoyo dinilai sukses melaksanakan program TMMD yang berlangsung selama 30 hari. Program TMMD terdiri pembangunan jembatan, saluran irigasi, subur bor, rumah tidak layak huni, dan MCK.
Setelah tidak menjabat Dandim 0825, saat ini Joko Sukoyo menempati posisi sebagai Perwira Pembantu Badan Pelaksana Madya-2/Penerimaan Negara Bukan Pajak dan BLU Staf Pembantu Badan V/Pelaksanaan Anggaran Staf Perencanaan Anggaran Angkatan Darat (Pabandya-2/PNPB dan BLU Spaban V/Lakgar Srenaad di Mabesad.
Acara penyerahan penghargaan pemenang dipimpin oleh Wakil Asisten Tertorial (Waaster) Kasad Bidang Pembinaan Teritorial (Binter) Brigadir Jenderal TNI Taufiq Shobri. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut hadir bersama Joko Sukoyo. Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga mendapatkan penghargaan yang menjadi satu paket dengan TMMD. Artinya, Dansatgas dapat yang terbaik, dengan sendirinya hadiah terbaik juga diberikan kepada Bupati.
”Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami. Lomba TMMD diikuti 50 Kodim se-Indonesia. Kami mampu mempersembahkan tiga penghargaan nasional sekaligus,’’ kata Joko Sukoyo dihubungi kemarin.
Dengan pencapaian ini, Kodim 0825 Banyuwangi berkomitmen terus meningkatkan kinerja, sinergi, dan pengabdian untuk pembangunan masyarakat Banyuwangi dan Indonesia. Joko juga membeber kiat suskes meraih tiga pengharagan TMMD nasional.
Kiat pertama adalah bagaimana menentukan sasaran dengan tepat. Caranya, harus bisa menyentuh langsung kepada kebutuhan masyarakat sehingga memberi dampak yang lebih luas dari segala bidang. ”Untuk itu, kita juga melakukan survei lapangan agar penentuan sasaran benar-benar tepat,” ungkap Joko.
Kedua, menekankan pentingnya perencanaan kegiatan agar target yang ditentukan dapat tercapai serta bisa berdampak kepada masyarakat. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak juga disebut menjadi salah satu kunci sukses ia menyabet 3 penghargaan sekaligus.
“Satgas TNI selalu berkolaborasi dengan masyarakat serta melibatkan semua stakeholder, untuk hasil yang diperoleh akan lebih maksimal,” ujarnya.
Kiat ketiga pentingnya pengelolaan informasi dengan bekerja sama dengan media jurnalistik di era saat ini untuk memberikan pemberitaan yang berdampak positif bagi masyarakat. “Bagaimana kita mengelola media dan jurnalis juga penting. Tujuannya untuk memberikan Informasi dan pemberitaan yang positif baik, khususnya untuk masyarakat Banyuwangi, tetapi juga memberikan dampak kepada Indonesia secara umum,” tegasnya.
Bupati Ipuk: Keberhasilan Ini Berkat Kolaborasi
Bupati Ipuk Fiestiandani bersyukur atas penghargaan yang diraih Banyuwangi melalui TMMD. Capaian ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan infrastruktur serta meningkatkan kesejahteraan warga desa. “Ini semua berkat kolaborasi. Hasilnya Insya Allah bermanfaat bagi warga Banyuwangi,” ujarnya.
TMMD ke-125 berlangsung selama satu bulan mulai 23 Juli hingga 21 Agustus. Selama itu, Pemkab Banyuwangi bersama TNI, dan masyarakat telah membangun jembatan di Desa Seneporejo, jalan cor beton, saluran irigasi, MCK, serta renovasi rumah tidak layak huni, pembangunan sumur bor, dan pembangunan fisik lainnya.
“Berkat kerja keras bersama, Alhamdulillah Banyuwangi mampu bersaing dengan lebih dari 50 Satgas TMMD se-Indonesia. Mudah-mudahan, ini menjadi kenangan terakhir dari saya untuk masyarakat Banyuwangi. Semoga bermanfaat dan kedepan lebih banyak lagi masyarakat desa yang berdaya,” kata Letkol (Arh) Joko Sukoyo, mantan Dandim 0825 Banyuwangi. (cw6-M Ksatria Raya/aif)