Banyuwangi, Jurnalnews – Suasana yang penuh persaudaraan dan dibalut dengan nuansa adat tradisi yang kental, mengiringi acara ritual meras Komandan Komando Distrik Militer 0825 Banyuwangi menjadi warga kehormatan Kopat Banyuwangi, Sabtu (10/05/24)
Letkol (ARH) Joko Sukoyo sebagai warga kehormatan Kopat (Komunitas Osing Pelestari Adat Tradisi) Banyuwangi Bertempat di Rumah adat Waroeng Kemarang Jalan Perkebunan Kalibendo KM 5 Desa Tamansuruh Kecamatan Glagah-Banyuwangi.
Dengan menggunakan hamparan tikar sebagai tempat duduk, Wowok Meiriyanto selaku Ketua umum Kopat Banyuwangi memaparkan bahwa “Hidangan yang ada di acara Selamatan ini semuanya
tidak menggunakan bahan-bahan yang non organik tetapi semuanya berbahan organik yang sehat dan kemudian yang kedua adalah tumpeng serakat yaitu tumpengnya orang suku Osing Banyuwangi, kalau di Jawa Tengah mungkin beda tumpengnya lebih mengerucut dan lebih tinggi. Sedang tumpeng serakat lebih rendah yang dimaknai merendah hati, namun melindungi. Sedang isi yang ada di tumpeng serakat adalah berbagai macam sayuran dan juga ada pecel pitik (ayam). Mudah-mudahan Bapak Letkol (ARH) Joko Sukoyo beserta rombongan senantiasa diberi kesehatan, ” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan menyematkan Udeng sebagai simbol telah diterimanya beliau sebagai wong Osing kepada Bapak Joko oleh Bapak Thomas Racharto selaku sesepuh Kopat Banyuwangi , dilanjutkan pemasangan PIN Kopat oleh Kent Ali selaku Seketaris Kopat dan PIN Matra oleh Teguh Eko Rahadi selaku Ketua Matra Banyuwangi. Rangkaian acara selanjutnya adalah pembacaan do’a yang disampaikan oleh Sayuri, S.Ag.
Letkol (ARH) Joko menyampaikan bahwa beliau datang sendiri ke acara ini karena istrinya masih ada di Jakarta.
“Saya ucapkan terima kasih karena sekeluarga diterima dan bisa kumpul bersama ditengah tengah masyarakat Osing dan diterima sebagai warga kehormatan Kopat, dengan Kopat nantinya bisa bersilaturahmi dengan yang lainnya, sehingga lebih banyak saudara di Banyuwangi, “ungkapnya.
Sebelum acara berakhir, hadirin dipersilahkan menikmati hidangan khas Osing sambil menyaksikan hiburan Paju Gandrung, sekaligus semuanya ikut menyanyi dan menari bergantian. Kemudian acara ditutup dengan menyanyikan lagu Umbul umbul Blambangan secara bersama. (AWI)
