sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Program Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) BKN 2025 kembali menjadi sorotan. Dari puluhan usulan yang diajukan, hanya 18 ASN berprestasi yang berhasil melaju ke tahap akhir uji kelayakan, meninggalkan persaingan ketat di kalangan aparatur sipil negara.
Tidak Semua ASN Berhak KPLB
Plt. Deputi Bidang Penyelenggaraan Layanan Manajemen ASN BKN, Aris Windiyanto, menegaskan bahwa kenaikan pangkat luar biasa bukanlah hadiah rutin bagi ASN.
“Hanya ASN yang benar-benar memenuhi kriteria, berdampak nyata, dan dapat dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya yang berhak menerima KPLB,” ujarnya.
Dengan kata lain, penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kinerja inovatif dan kontribusi riil bagi organisasi maupun masyarakat, bukan sekadar formalitas.
Persaingan Ketat, 1 Kriteria Jadi Penentu
Dalam sidang KPLB BKN 2025 yang digelar 30 September di Jakarta, para kandidat memaparkan karya inovasi mereka di depan panel penilai yang terdiri dari pejabat tinggi BKN serta pakar lintas bidang.
Setiap gagasan dinilai berdasarkan originalitas, efektivitas, efisiensi, serta dampak luas bagi publik. Dari sekitar 40 nama yang diajukan, hanya 18 yang dinyatakan layak melaju.
Direktur Pengadaan dan Mutasi ASN, Paulus Dwi Laksono Harjono, menegaskan bahwa kriteria utama adalah inovasi dengan dampak nyata.
“Prestasi tanpa dampak bukan prestasi luar biasa,” tegasnya.
Apresiasi Sekaligus Ujian Nyata
Plt. Wakil Kepala BKN, Haryomo Dwi Putranto, menyebut KPLB sebagai penghargaan sekaligus dorongan agar ASN terus berinovasi.
“Program ini diharapkan menjadi inspirasi agar ASN melampaui target dan menebar manfaat seluas-luasnya,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Utama BKN, Imas Sukmariah, menilai inovasi ASN berprestasi bukan hanya pencapaian administratif, melainkan juga bernilai sosial.
“Semoga inovasi yang dihasilkan dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dasar Hukum dan Mekanisme
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Program Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) BKN 2025 kembali menjadi sorotan. Dari puluhan usulan yang diajukan, hanya 18 ASN berprestasi yang berhasil melaju ke tahap akhir uji kelayakan, meninggalkan persaingan ketat di kalangan aparatur sipil negara.
Tidak Semua ASN Berhak KPLB
Plt. Deputi Bidang Penyelenggaraan Layanan Manajemen ASN BKN, Aris Windiyanto, menegaskan bahwa kenaikan pangkat luar biasa bukanlah hadiah rutin bagi ASN.
“Hanya ASN yang benar-benar memenuhi kriteria, berdampak nyata, dan dapat dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya yang berhak menerima KPLB,” ujarnya.
Dengan kata lain, penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kinerja inovatif dan kontribusi riil bagi organisasi maupun masyarakat, bukan sekadar formalitas.
Persaingan Ketat, 1 Kriteria Jadi Penentu
Dalam sidang KPLB BKN 2025 yang digelar 30 September di Jakarta, para kandidat memaparkan karya inovasi mereka di depan panel penilai yang terdiri dari pejabat tinggi BKN serta pakar lintas bidang.
Setiap gagasan dinilai berdasarkan originalitas, efektivitas, efisiensi, serta dampak luas bagi publik. Dari sekitar 40 nama yang diajukan, hanya 18 yang dinyatakan layak melaju.
Direktur Pengadaan dan Mutasi ASN, Paulus Dwi Laksono Harjono, menegaskan bahwa kriteria utama adalah inovasi dengan dampak nyata.
“Prestasi tanpa dampak bukan prestasi luar biasa,” tegasnya.
Apresiasi Sekaligus Ujian Nyata
Plt. Wakil Kepala BKN, Haryomo Dwi Putranto, menyebut KPLB sebagai penghargaan sekaligus dorongan agar ASN terus berinovasi.
“Program ini diharapkan menjadi inspirasi agar ASN melampaui target dan menebar manfaat seluas-luasnya,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Utama BKN, Imas Sukmariah, menilai inovasi ASN berprestasi bukan hanya pencapaian administratif, melainkan juga bernilai sosial.
“Semoga inovasi yang dihasilkan dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dasar Hukum dan Mekanisme