Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Krai, Buah Khas Banyuwangi yang Hanya Muncul di Bulan Ramadhan

Foto: antaranews
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: antaranews

BANYUWANGI – Bulan suci Ramadhan bagi warga muslim Banyuwangi identik dengan buah krai, karena setiap memasuki bulan suci ini, buah yang mirip dengan buah blewah ini selalu diperdagangkan. Buah krai menjadi bahan utama minuman menyegarkan.

Dilansir dari antaranewscom, buah krai dalam bahasa Jawa, merupakan buah yang paling diburu masyarakat untuk dijadikan bahan utama minuman buka puasa.

Adapun bentuk buah krai mirip dengan timun suri, namun dengan daging buah yang berwarna orange cerah. Warna kulitnya cenderung kuning dengan sulur kehijauan. Buah ini rasanya hampir sama dengan buah blewah, namun tekstur daging buahnya lebih lembut. Aroma buah yang masak juga jauh lebih harum dibanding blewah.

Biasanya, buah krai disajikan dengan air gula yang sudah dilarutkan dengan air terlebih dahulu. Di campur es batu, hmmm rasanya makin nikmat dan segar.

Banyak pedagang dadakan yang menjual buah krai di Banyuwangi selama bulan Ramadan. Salah satu pedagang yang berjualan buah krai adalah Suripah (60) bersama anaknya Ana (32).

Suripah berjualan di pinggir jalan nasional Kabat – Banyuwangi bersama dengan beberapa pedagang lainnya. Tempat ini sejak lama memang telah menjadi pusat penjualan buah krai selama Ramadan tiba.

“Pertama kali yang berjualan di kawasan sini adalah Bapak saya, mulai tahun 80-an. Bapak satu-satunya pedagang di sini. Dulu masih memakai alas tikar untuk berjualan, tidak pakai lapak seperti sekarang,” kata Ana saat menceritakan awal keluarganya berjualan buah musiman ini.

Lapak Ana dan ibunya mulai dibuka pada jam 07.00 wib hingga jam 17.00 sore. Buah Krai dijual secara eceran atau bijian oleh Ana dan ibunya.

Harganya mulai Rp. 3.000 untuk ukuran yang paling kecil dan Rp. 20 ribu untuk ukuran terbesar. Dalam satu hari omsetnya bisa mencapai Rp. 2 juta atau jika sedang sepi minimal bisa mengantongi Rp. 700 ribu.

“Alhamdulillah karena adanya cuma bulan puasa, ya setiap jualan diserbu pembeli. Kami sendiri mulai jualan sudah sejak puasa kurang dua hari, biasanya nanti sampai beberapa hari setelah lebaran. Maklum, banyak pemudik yang juga kangen buah ini, banyak plat mobil luar kota yang mampir beli,” kata Ana.

Salah satu pembeli, Sofiana mengaku selalu membeli krai bila sedang bepergian ke Banyuwangi. Minuman es krai telah menjadi salah satu menu favorit takjil keluarganya saat puasa.

“Seger banget rasanya. Kalau ke Banyuwangi saat puasa, kami pasti mampir beli. Minuman ini hampir selalu ada di menu buka puasa keluarga kami,” ujar Sofiana.