BANGOREJO – Pemandangan unik tersaji di Sungai Sampean, tepatnya di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Sabtu malam (24/9). Puluhan “kapal” dan “perahu” lengkap dengan lampu hias aneka warna menjelajah sungai yang konon tak pernah surut sepanjang tahun tersebut.
Tak pelak, suasana di kawasan Sungai Sampean menjadi lebih berwarna malam itu. Ribuan warga yang datang dari seantero Banyuwangi hingga luar kabupaten menambah semarak suasana. Seperti itulah gambaran suasana Festival Arung Kanal Decorative Boat.
Even tersebut rutin digelar setiap dua tahun oleh masyarakat setempat sejak dekade 1960-an silam. Tradisi ini berawal dari lomba gethek berbahan pelepah pisang bagi anak-anak untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI.
Selain untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI, kegiatan itu juga digelar sebagai wujud rasa syukur masyarakat setempat atas hasil panen yang melimpah. Namun seiring bergulirnya waktu, bentuk perahu yang diikutkan Arung Kanal mulai tersentuh modifikasi.
Bahan yang digunakan pun kian beragam, tidak hanya memanfaatkan pelepah pisang seperti di awal kemunculannya. Alhasil, munculah replika kapal pesiar, kapal layar, kapal penumpang, kapal tongkang, hingga Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci seperti pada pelaksanaan Sabtu malam tersebut.
Ketua penyelenggara Festival Arung Kanal, Syahman Mahadi, mengatakan untuk menyukseskan festival ini panitia dan masyarakat menjalin sinergi, mulai proses perencananaan, pelaksanaan, hingga pembiayaan. “Kami berupaya maksimal agar acara ini sukses tanpa hambatan,” ujarnya. (radar)