RadarBanyuwangi.id – Team Principal Scuderia Ferrari, Fred Vasseur, menyerukan agar timnya tetap tenang dan tidak terbawa emosi usai penampilan yang naik turun dalam Grand Prix Bahrain 2025.
Meskipun Charles Leclerc start dari posisi depan, ia harus puas finis di posisi keempat setelah kalah dalam perebutan podium dari Lando Norris di akhir balapan.
Sementara itu, Lewis Hamilton menunjukkan performa solid dengan merangkak dari posisi kesembilan ke urutan kelima.
Baca Juga: 700 Calon Dosen PNS Mundur Massal, Diduga Tak Terima Daerah Penempatan
Vasseur menyatakan bahwa ia memahami kekecewaan Hamilton setelah sesi kualifikasi pada Sabtu (12/4) lalu.
Pembalap asal Inggris tersebut sempat menunjukkan performa konsisten sepanjang sesi latihan hingga Q2, namun harus merelakan catatan waktu di Q3 karena satu putaran dibatalkan dan putaran berikutnya tidak maksimal.
“Saya mengerti rasa frustrasi dari Lewis. Dia sangat kuat di semua sesi sebelum Q3. Kesalahan kecil di akhir kualifikasi bisa berdampak besar hari ini,” ujar Vasseur.
Baca Juga: Cari Kerja Susah, Ratusan Calon PNS Mundur Pasca Lulus Seleksi di Kemendiktisaintek, Begini Penjelasan MenPANRB
Meskipun kecewa, Vasseur justru mengapresiasi sikap kritis Hamilton terhadap dirinya sendiri. Ia menyebut reaksi tersebut menunjukkan mental juara dan keinginan besar untuk tampil maksimal.
“Saya senang melihat ia kecewa. Artinya, ia sadar bahwa dirinya bisa tampil lebih baik. Dan hari ini, ia membuktikan itu dengan balapan yang sangat solid,” tambah Vasseur.
Dalam konteks performa keseluruhan Ferrari, Vasseur menekankan pentingnya menjaga konsistensi dan tidak terburu-buru mengambil kesimpulan atas satu akhir pekan balapan saja.
Baca Juga: Pelaku Gendam Diduga Pakai Plat Nomor Palsu
Menurutnya, margin kesalahan di Formula 1 saat ini sangat tipis. Hanya perbedaan sepersekian detik dapat membuat pembalap kehilangan beberapa posisi di grid.
“Hari ini, Leclerc start dari baris depan. Namun jika ia lebih lambat tiga atau empat ratus detik, bisa saja start dari posisi keenam. Hal seperti itu membuat kami harus tetap tenang dalam mengevaluasi performa.”
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Team Principal Scuderia Ferrari, Fred Vasseur, menyerukan agar timnya tetap tenang dan tidak terbawa emosi usai penampilan yang naik turun dalam Grand Prix Bahrain 2025.
Meskipun Charles Leclerc start dari posisi depan, ia harus puas finis di posisi keempat setelah kalah dalam perebutan podium dari Lando Norris di akhir balapan.
Sementara itu, Lewis Hamilton menunjukkan performa solid dengan merangkak dari posisi kesembilan ke urutan kelima.
Baca Juga: 700 Calon Dosen PNS Mundur Massal, Diduga Tak Terima Daerah Penempatan
Vasseur menyatakan bahwa ia memahami kekecewaan Hamilton setelah sesi kualifikasi pada Sabtu (12/4) lalu.
Pembalap asal Inggris tersebut sempat menunjukkan performa konsisten sepanjang sesi latihan hingga Q2, namun harus merelakan catatan waktu di Q3 karena satu putaran dibatalkan dan putaran berikutnya tidak maksimal.
“Saya mengerti rasa frustrasi dari Lewis. Dia sangat kuat di semua sesi sebelum Q3. Kesalahan kecil di akhir kualifikasi bisa berdampak besar hari ini,” ujar Vasseur.
Baca Juga: Cari Kerja Susah, Ratusan Calon PNS Mundur Pasca Lulus Seleksi di Kemendiktisaintek, Begini Penjelasan MenPANRB
Meskipun kecewa, Vasseur justru mengapresiasi sikap kritis Hamilton terhadap dirinya sendiri. Ia menyebut reaksi tersebut menunjukkan mental juara dan keinginan besar untuk tampil maksimal.
“Saya senang melihat ia kecewa. Artinya, ia sadar bahwa dirinya bisa tampil lebih baik. Dan hari ini, ia membuktikan itu dengan balapan yang sangat solid,” tambah Vasseur.
Dalam konteks performa keseluruhan Ferrari, Vasseur menekankan pentingnya menjaga konsistensi dan tidak terburu-buru mengambil kesimpulan atas satu akhir pekan balapan saja.
Baca Juga: Pelaku Gendam Diduga Pakai Plat Nomor Palsu
Menurutnya, margin kesalahan di Formula 1 saat ini sangat tipis. Hanya perbedaan sepersekian detik dapat membuat pembalap kehilangan beberapa posisi di grid.
“Hari ini, Leclerc start dari baris depan. Namun jika ia lebih lambat tiga atau empat ratus detik, bisa saja start dari posisi keenam. Hal seperti itu membuat kami harus tetap tenang dalam mengevaluasi performa.”