Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Latsitarda Resmi Ditutup

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

latBANYUWANGI – Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara XXXIV Tahun 2014 resmi ditutup di Lapangan Taman Blambangan pagi kemarin (2/6). Selama karya bakti tersebut, sebanyak 1200 peserta pelatihan asal Akademi TNI, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan sejumlah universitas di Pulau Jawa tersebut telah membaur dengan masyarakat Banyuwangi, Situbondo, Jember, dan Bondowoso, sejak 10 Mei yang lalu.

Dalam upacara penutupan Latsitarda kali ini dihadiri Direktur Pendidikan Akademi TNI, Brigjen TNI Gustaf Heru Prayitno yang didaulat menjadi inspektur upacara. Brigjen Gustaf juga menekan tombol sirine tanda Latsitarda XXXIV resmi ditutup. Usai menekantombol sirine, jenderal bintang satu tersebut menanggalkan tanda peserta latihan dari perwakilan masing-masing unsur, yakni Akademi TNI, IPDN, dan mahasiswa. Brigjen Gustaf juga membacakan amanat Komandan Jenderal Akademi TNI, Marsda TNI Bambang Samoedro. 

Dikatakan, kegiatan Latsitarda yang dilakukan di empat kabupaten di Jawa Timur tahun ini berjalan baik dan lancar, berkat semangat seluruh peserta dan pendukung latihan, serta partisipasi seluruh pihak, termasuk unsur masyarakat. Brigjen Gustaf berpesan, agar para peserta Latsitarda XXXIV senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan Yang Mahaesa.

“Penekanan kepada seluruh peserta Latsitarda agar senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan Yang Mahaesa agar selalu mendapat petunjuk dan perlindungan,” cetusnya. Sementara itu, Komandan Resimen Taruna Latsitarda XXXIV, Kolonel Penerbang Brugman Gustaf mengatakan, secara umum sasaran latihan kali ini adalah pembangunan fisik dan nonfisik. “Tetapi yang paling utama adalah pembangunan nonfisik. 

 Misalnya memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hidup bersih, pentingnya imunisasi, dan lain-lain,” kata usai acara pembekalan peserta Latsitardadi Pendapa Sabha Swagatha Blambangan, Minggu (1/6). Lebih jauh dikatakan, pem bangunan nonfisik tersebut jugaterjadi pada diri peserta Latsitarda Nusantara. “Selama sekitarsebulan mereka (peserta Lat sitarda) membaur denganma syarakat. Mereka jadi tahu kondisi riil di tengah masyarakat,”pungkasnya. (radar)