
BANYUWANGI – Tour De Singkarak 2017 telah menyelesaikan balapan terakhirnya kemarin (26/11). Klub sepeda balap andalan Banyuwangi, BRCC, kali ini memang masih berada di bawah bayang-bayang klub continental asal Indonesia lainnya, KFC Cycling Team, untuk best Indonesian team. Namun dalam general classification, BRCC berada di peringkat kelima pada event UCI 2.2 tersebut.
Ketua BRCC Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan, hasil yang diperoleh BRCC kali ini sebenarnya cukup baik. Meski dikelilingi pembalap internasional dan tim-tim yang levelnya jauh lebih tinggi, para pembalap BRCC masih mampu membawa timnya masuk ke dalam urutan lima besar. Catatan waktu BRCC bahkan masih berada di atas tim-tim lain. Seperti 7Eleven Roadbike Philipines, PGN, Trengganu Cycling Team, dan Thailand Continental Cycling Team.
Hanya saja, untuk tim KFC tampaknya masih menjadi undefeated enemy bagi BRCC. Pada balapan tersebut, BRCC memiliki gap hingga 23 detik dengan tim continental tersebut. Guntur menilai, ada banyak faktor yang membuat persaingan mereka cukup ketat. Akan tetapi KFC menurutnya memang memiliki sumber daya yang cukup mumpuni karena ditopang perusahaan besar.
”Para pembalap sudah bermain dengan maksimal. Kita bisa mengalahkan tim-tim continental dari luar negeri. Padahal kita ini hanya klub. hanya KFC saja yang belum bisa kita saingi, karena rupanya kemampuan mereka masih melampaui ekspektasi kita,” ujar Guntur.

Dalam balapan yang berakhir di Pasaman, Bukittinggi itu, pembalap BRCC Abdul Soleh meraih urutan ketiga dalam overrall best Indonesia Rider. Hasil ini pun membuat pembalap tersebut berhak memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp 126 juta dari penyelenggara Tour de Singkarak.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2