Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lepaskan Predikat Kota Terkotor

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Predikat kota terkotor di Jawa Timur yang pernah disandang Banyuwangi sejak tahun 2010 akhirnya lepas juga. Predikat buruk itu hilang bersamaan dengan penganugerahan Sertifikat Adipura sebagai kota bersih kepada Banyuwangi. Sertifikat Adipura itu diterima Bupati Abdullah Azwar Anas pada acara anugerah lingkungan hidup tahun 2012 di Hotel Sahid, Jakarta, Senin malam kemarin (5/6).

Sertifikat Adipura itu diserahkan langsung Menteri Negara Lingkungan Hidup, Dr. Berth Kambuaya, yang mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski hanya mendapat sertifikat, tapi itu sangat berarti bagi masyarakat Banyuwangi. Selain menyandang kota paling kotor, penghargaan Adipura sudah lama tidak mampir ke Banyuwangi. Penghargaan Adipura terakhir yang diterima Banyuwangi adalah di era Bupati HT. Purnomo Sidik sekitar 15 tahun lalu.

Pada era Bupati Ratna Ani Lestari tahun 2010 lalu Banyuwangi mendapat predikat sebagai kota terkotor. “Sertifikat Adipura predikatnya sedikit di bawah piala Adipura,” terang Bupati Anas. Bupati Anas mengaku sangat memahami kenapa Banyuwangi gagal mendapat piala Adipura. Salah satu penyebab kegagalan membawa pulang piala Adipura, karena Banyuwangi tidak memiliki tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) terpadu.

Menurut Anas, selama bertahun-tahun Banyuwangi tidak memiliki TPSA terpadu. Kabupaten tetangga Banyuwangi, semua sudah memiliki TPSA terpadu. “Kita gagal meraih piala Adipura karena tidak memiliki TPSA terpadu,” ujarnya. Atas kegagalan meraih piala Adipura, Bupati Anas berjanji segera membangun TPSA terpadu. Dia menargetkan dalam waktu paling lama dua tahun TPSA terpadu akan dibangun.

Meski gagal meraih piala Adipura, lanjut Bupati Anas, masyarakat Banyuwangi harus tetap bangga dan bersyukur atas penghargaan berupa sertifikat Adipura itu. Tim Adipura memberikan apresiasi terhadap program penghijauan dan kebersihan yang dilakukan masyarakat Banyuwangi. Tahun ini tema lingkungan ada- lah Green Ekonomi. “Tema itu akan kita terjemahkan dalam bentuk konkret di lapangan, yaitu menciptakan Banyuwangi hijau dan bersih,” kata mantan anggota DPR RI itu.

Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan, menyia- pkan bak sampah untuk semua pedagang kaki lima (PKL) di gerobak masing-masing. “Jika langkah kecil bisa kita lakukan bersama, maka akan bermakna besar untuk masa depan lingkungan hidup kita,” tegasnya. Kepada masyarakat Banyuwangi, Bupati Anas menyampaikan terima kasih atas kerja kerasnya dalam menciptakan Banyuwangi bersih. “Ayo kita lanjutkan kerja keras ini demi lingkungan Banyuwangi hijau dan bersih,” ajaknya. (radar)