RadarBanyuwangi.id – Vitantonio Liuzzi, mantan pembalap Red Bull, yakin bahwa Liam Lawson memiliki peluang besar untuk membangun kembali karier F1-nya di Racing Bulls, meskipun kecewa dan frustrasi setelah diputuskan untuk turun dari tim utama Red Bull.
Setelah hanya dua balapan bersama Red Bull Racing, Lawson, yang baru berusia 23 tahun, mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan mobil, sementara rekannya, Max Verstappen, terus mendominasi podium.
Kini, Lawson akan kembali ke Racing Bulls, tim saudara Red Bull, untuk sisa musim ini.
Baca Juga: Liburan Lancar, KCIC Ungkap Rahasia di Balik Kelancaran Arus Penumpang Whoosh
Liuzzi, yang memiliki pengalaman serupa setelah dipindahkan dari Red Bull ke Toro Rosso (sekarang Racing Bulls), mengungkapkan bahwa ini adalah momen yang sangat sulit bagi Lawson, tetapi dia percaya bahwa dengan tekad yang kuat, Lawson bisa membuktikan dirinya di Racing Bulls dan kembali ke Red Bull di masa depan.
“Mungkin ini seperti mimpi buruk bagi Lawson, tetapi dia bisa menggunakan pengalaman di Red Bull untuk memperbaiki posisi dan menunjukkan bahwa dia layak untuk bertahan di F1,” ujar Liuzzi.
Dia menambahkan, meski tidak mudah, mental yang kuat sangat dibutuhkan agar Lawson tetap fokus dan menikmati setiap kesempatan yang ada.
Baca Juga: Sajian Menu Bakso saat Lebaran di Banyuwangi: Tetangga Turut Nimbrung Makan, Rekor Giling 25 Kg Daging Sapi (Part 5)
Selain itu, Liuzzi juga menyoroti bahwa keputusan Red Bull untuk mengganti Lawson dengan Yuki Tsunoda adalah langkah strategis, mengingat kebutuhan mereka akan dua mobil yang konsisten mencetak poin, terutama dalam perjuangan merebut gelar Tim.
Tsunoda diharapkan dapat membantu Red Bull lebih kompetitif, meskipun menghadapi tantangan besar untuk bersaing dengan Verstappen. (*)