Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Lifeguard dan Surfer Upacara Terapung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

lifePESANGGARAN – Kalau di Banyuwangi ada upacara lepas tukik di tepi pantai, di Wongsorejo ada upacara di dasar laut, di Pulau Merah malah upacara di atas permukaan laut. Upacara detik-detik proklamasi unik di atas papan selancar ini berlangsung di perairan Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (17/8). Pesertanya sekitar 30 orang anak pantai dan lifeguard yang biasa bertugas di Pantai Pulau Merah.

Acara yang berlangsung di kawasan wisata itu sempat menyita perhatian pengunjung. Upacara sederhana itu diawali dengan mengheningkan cip ta di bibir pantai yang dipim pin seorang koordinator. Se telah itu, seluruh peserta diikuti para pengunjung mela kukan hening cipta. Mereka langsung bergegas menuju ke tengah laut. Proses pengibaran bendera dilakukan salah satu orang dengan menancapkan bendera yang telah dipasang pada sebuah tiang.  

Suasana berlangsung khidmat saat semua peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ruri, 29 salah seorang pengunjung mengaku terharu melihat upacara di tengah laut tersebut. Dia tidak menduga, warga pantai memiliki inisiatif melakukan upacara. “Ya kagum saja, tidak menyangka mereka punya jiwa nasionalis yang cukup tinggi,” ujarnya.Sementara itu, Ali Mabrur, 28 selaku pengarah acara upacara di laut mengakui, beberapa pengunjung sebenarnya berkeinginan ikut dan bergabung dalam upacara itu.

Tapi karena faktor keamanan, para pengunjung hanya diperbolehkan mengikuti upacara dari darat. Mabrur menegaskan, upacara ini akan dilakukan dua kali, yakni pengibaran pada pagi hari dan upacara penurunan bendera pada sore hari. “Khusus lifeguard dan surfer. Para pengunjung silakan mengikuti dari pinggir, biar aman,” ujarnya. Salah seorang penanggung jawab acara, Agus Prihandoyo, 39, mengatakan, upacara ini dimaksudkan untuk memperingati kemerdekaan Indonesia. Selain itu, acara ini sengaja dikemas sedemikian rupa sebagai bukti bahwa keberadaan komunitas mereka merupakan bagian dari warga negara yang juga perlu didukung. 

“Bukti anak pantai, peselancar berpartisipasi dalam momen ini,” ujarnya. Selain itu, acara ini ajang kampanye kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kelangsungan pariwisata di Banyuwangi. “Masyarakat biar semakin peduli terhadap pariwisata di daerahnya,” Agus. Dia juga menyinggung pesan khusus dengan dilakukannya upacara di tengah laut ini. Kepada semua pihak yang berkepentingan dan memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan pariwisata. Agus mengharap agar ke depan keberadaan lifeguard bisa lebih diperhatikan. “Sarana dan kelengkapan lifeguard agar lebih diperhatikan,” harapnya.(radar)