Banyuwangi, Jurnalnews.com – The Power of Silaturahim Sharing Komunikasi Apa Itu Perkumpulan Komunitas dan Manfaatnya diselenggarakan oleh KOPAT dan Matra Banyuwangi di Warung Kemarang Banyuwangi dalam acara Lokakarya Gesah Bareng Sabtu, (22/11/24)
Dalam Lokakarya ini dihadiri oleh beberapa perkumpuan/komunitas terutama seniman dan seniwati Banyuwangi dari KOPAT, MATRA, Gesah Basa Osing Tulen (GBOT) , Boso Osing Banyuwangi, (BOB), Omahseum, Aura Lentera, Gotong Royong 45, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Dewan Kesenian Blambangan, Aura Lentera, Barakuda, dan juga Nampak hadir Danramil Glagah Banyuwangi.
Acara diawali dengan menyaksikan tari paju Gandrung oleh Sanggar Kemarang kemudian dilanjutkan makan malam dan ramah tamah. Lokakarya yang dimoderatori oleh Joko Santoso ini mengundanghadirkan narasumber Ir. Wowok Meirianto, M.T. sebagai ketua KOPAT dan Owner Warung Kemarang dan Dr. Aqua Dwipayana yang merupakan sang motivator terkenal dengan bukunya The Power of Silaturahim. Wowok merianto menyampaikan materi tentang perkumpulan/komunitas tujuan dan manfaatnya untuk masyarakat. Beliau mengatakan bahwa perlu dipahami dulu tentang apa perbedaan perkumpulan/komunitas dengan yayasan.
“Perbedaan perkumpulan dan yayasan terletak pada anggota, yayasan tidak membutuhkan anggota, sementara perkumpulan butuh anggota yang, banyak, dan sama-sama organisasi non profit, “kata Wowok yang mantan karyawan cevron dan caltek perusahaan minyak Amerika ini.
Sementara itu Dr. Aqua Dwipayana seorang motivator ulung yang sudah berkeliling ke 35 negara ini banyak membahas pentingnya silaturrahim antar anggota perkumpulan agar terjadi kerjasama dan persatuan antar anggota sehingga tujuan perkumpulan tercapai dengan masuk perkumpulan social dengan niatan lillahitallah, dengan saling menghrmati, menghargai dengan pemikiran yang dilakukan membiasakan hatinya bersih tanpa ada noda, komunikasi harus baik, dan selalu berfikir positif. Dia juga menyampaikan 5 prinsip dalam kehidupan.
“Belajar Lima prinsip dalam kehidupan diantaranya : belajar memberi seperti akar yang terus memberi walau tak terlihat , belajar sabar seperti laba-laba walau rumahnya hancur dia semangat untuk membangun kembali, belajar bersyukur seperti burung walau bisa terbang tinggi tetapi tidak lupa daratan, belajar ikhlas seperti air yang selalu dibutuhkan walaupun setelah itu dibuang, belajar rendah hati seperti padi semakin beirisi semakin merunduk, “tutur Dr. Aqua dwipayana.
Beliau juga mengatakan jangan lupa dalam perkumpulan atau komunitas untuk melaksanakan 4 AS kerja cerdas, kerja keras, kerja, ikhlas dan kerja tuntas yang sebenarnya gampang diucapkan dan mudah dilaksanakan, hanya butuh knsistensi yang tinggi untuk dapat menerapkan 4 AS tersebut.
“Untuk itu mari wujudkan kebersamaan dalam komunitas, dengan berdoa, menerima kelebihan orang lain, memafkan dan melupakan kesalahan dalam komunitas, hindari berburuk sangka, jangan menutup diri, dan membangun komunikasi. Komunitas yang kuat adalah tempat di mana setiap orang merasa terhubung, dihargai, dan didukung. Jadilah hebat dan solid dalam komunitas, karena kekuatan sejati lahir dari kebersamaan dan kerja sama, “jelas Aqua Dwipayana.
Setelah pemaparan diadakan tanya jawab, kepada para peserta dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan mengenai sekitar masalah perkumpulan/komunitas maisng-masing. Ada beberapa penanya yang menanyakan tentang legalitas perkumpulan, tips menyatukan kembali anggota yang bercerai berai setelah covid, kehilanga pekerjaan, dan juga tips komunikasi jarak jauh dengan anggota keluarga. Setelah sesi tanya jawab usai waktu juga sudah maam maka lokakarya pun di akhiri dengan foto bersama dengan narasumber.(AM)