sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), jumlah penumpang bus di Terminal Muncar, Banyuwangi, tidak menunjukkan peningkatan signifikan.
Operasional angkutan umum ini masih berjalan normal seperti hari biasa.
Padahal, momen libur panjang Nataru biasanya dinanti masyarakat untuk berlibur atau pulang kampung. Namun, peminat moda transportasi bus di terminal ini tergolong minim.
Staf Terminal Muncar Edi Sutrisno mengatakan, operasional bus berjalan sebagaimana mestinya. Tidak ada lonjakan penumpang maupun penambahan armada.
“Satu bus biasanya hanya mengangkut tiga sampai lima penumpang, baik yang datang maupun yang pergi,” katanya.
Terminal Muncar tetap bertahan karena di Kecamatan Muncar banyak warga pendatang yang berasal dari Pulau Madura, Situbondo, Bondowoso, Jember, Surabaya, dan Probolinggo.
Oleh karena itu, rute bus didominasi menuju daerah-daerah tersebut.
“Biasanya ramai saat Hari Raya Idul Adha. Kalau Nataru, jarang yang mudik,” ujar Edi.
Selama libur Nataru, lanjut dia, biasanya hanya ada sekitar 50 penumpang yang datang maupun pergi dalam sehari.
Sementara armada yang beroperasi sekitar sepuluh bus sesuai jadwal harian. “Kadang malah kosong penumpangnya,” lanjutnya.
Menurut Edi, sepinya penumpang bus dikarenakan banyaknya pilihan transportasi lain yang lebih mudah diakses masyarakat, mulai dari jasa travel yang menjemput hingga ke rumah, kereta api yang bebas macet, serta kendaraan pribadi.
“Penumpang bus di terminal bisa dibilang sisa dari penumpang transportasi lain,” jelasnya seraya menambahkan bahwa pelanggan bus saat ini adalah mereka yang memang sudah merasa nyaman dengan armada tersebut.
Kondisi terminal yang sepi juga berdampak pada usaha di sekitarnya. Banyak warung yang terpaksa tutup. Saat ini, hanya tersisa dua toko yang masih bertahan.
“Selain itu, tukang ojek dan becak juga sudah jarang mangkal. Kadang ada satu atau dua orang, tapi tidak menetap,” kata Edi.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), jumlah penumpang bus di Terminal Muncar, Banyuwangi, tidak menunjukkan peningkatan signifikan.
Operasional angkutan umum ini masih berjalan normal seperti hari biasa.
Padahal, momen libur panjang Nataru biasanya dinanti masyarakat untuk berlibur atau pulang kampung. Namun, peminat moda transportasi bus di terminal ini tergolong minim.
Staf Terminal Muncar Edi Sutrisno mengatakan, operasional bus berjalan sebagaimana mestinya. Tidak ada lonjakan penumpang maupun penambahan armada.
“Satu bus biasanya hanya mengangkut tiga sampai lima penumpang, baik yang datang maupun yang pergi,” katanya.
Terminal Muncar tetap bertahan karena di Kecamatan Muncar banyak warga pendatang yang berasal dari Pulau Madura, Situbondo, Bondowoso, Jember, Surabaya, dan Probolinggo.
Oleh karena itu, rute bus didominasi menuju daerah-daerah tersebut.
“Biasanya ramai saat Hari Raya Idul Adha. Kalau Nataru, jarang yang mudik,” ujar Edi.
Selama libur Nataru, lanjut dia, biasanya hanya ada sekitar 50 penumpang yang datang maupun pergi dalam sehari.
Sementara armada yang beroperasi sekitar sepuluh bus sesuai jadwal harian. “Kadang malah kosong penumpangnya,” lanjutnya.
Menurut Edi, sepinya penumpang bus dikarenakan banyaknya pilihan transportasi lain yang lebih mudah diakses masyarakat, mulai dari jasa travel yang menjemput hingga ke rumah, kereta api yang bebas macet, serta kendaraan pribadi.
“Penumpang bus di terminal bisa dibilang sisa dari penumpang transportasi lain,” jelasnya seraya menambahkan bahwa pelanggan bus saat ini adalah mereka yang memang sudah merasa nyaman dengan armada tersebut.
Kondisi terminal yang sepi juga berdampak pada usaha di sekitarnya. Banyak warung yang terpaksa tutup. Saat ini, hanya tersisa dua toko yang masih bertahan.
“Selain itu, tukang ojek dan becak juga sudah jarang mangkal. Kadang ada satu atau dua orang, tapi tidak menetap,” kata Edi.








