Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Event  

Lokasi Festival Jaranan Buto Dibersihkan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GAMBIRAN – Festival Jaranan Buto (FJB) 2018 tampaknya tidak disiapkan dengan matang. Meski sudah menjadi agenda tahunan dalam Banyuwangi Festival (B-Fest), tapi panitia terkesan kurang siap.

FJB 2018 digelar di terminal Jajag, Kecamatan Gambiran mulai Kamis malam (1/3) hingga Sabtu malam (3/3). Tapi, umbul-umbul, sarana promo, dan penataan lokasi baru dilakukan kemarin (2/3), atau di hari kedua.

“Umbul-umbulnya baru bisa dipasang sekarang (kemarin (2/3) ,” terang salah satu warga yang ikut memasang umbul-umbul.

Parahnya lagi, di lokasi yang dibuat tempat untuk FJB 2018 itu bau pesing. Kemarin (2/3), panitia terlihat sibuk membersihkan dan menyiram dengan air.

“Baunya tercium kurang enak di lokasi festival, tadi saya ikut bersih-bersih,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Ketut Redana.

Dalam bersih-bersih itu, kapolsek ikut terjun dengan menyemprot air ke sejumlah titik yang bau pesing. “Kita semprot dengan air, biar tidak bau,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Gambiran, Danisworo, selaku penanggung jawab wilayah menyebut untuk FJB 2018 ini panitia langsung dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Pihak kecamatan, terang dia, hanya mendukung dan membantu saja.

“Ini langsung Dinas Pariwisata, kita dapat yang kecil-kecil saja,” dalihnya.

Terkait persiapan yang baru dilakukan kemarin siang, Danis menyebut itu karena ada permasalahan dalam dropping. Acara ini, bersamaan dengan acara lain. “Umbul-timbul baru dipasang sekarang karena kemarin masih dipakai di tempat lain,” jelasnya.

Mengenai bau pesing di lokasi FJB, Danisworo dengan santai menyebut agar itu dimaklumi. Sebab, lokasi acara memang berada di tengah terminal yang sering digunakan untuk parkir kendaraan, dan awak kendaraan memiliki kebiasaan kencing di sekitar roda kendaraannya. “Sebelumnya di situ kan ada truk dan bus, orang-orang itu pipis di situ,” katanya.

Pembersihan bau pesing itu sudah dilakukan berbagai cara, mulai penyemprotan menggunakan armada pemadam kebakaran (Damkar) hingga menggunakan obat kimia yang biasa di pakai untuk menghilangkan bau-bau di arena peternakan. “Tadi sudah disemprot satu damkar, kita gunakan penghilang bau juga,” ucapnya.

Menurutnya, panitia dan petugas mengalami kesulitan menghilangkan bau itu karena titik sumber bau tidak jelas. Sedangkan lokasi terminal cukup luas. “Baunya ada di mana-mana,” terangnya.

Untuk penampilan sejumlah grub jaranan buto di malam pertama kemarin malam (1/3), tampak cukup semarak. Penonton juga membludak hingga arus lalu lintas di jalur utama jurusan Banyuwangi-Jember sempat macet. Meski petugas kepolisian sudah mencoba untuk mengatur kendaraan, tapi juga masih membahayakan karena penonton banyak yang berlalu lalang di jalan raya.