Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mahasiswa Bioteknologi UM Melawat Ke Terengganu Malaysia

mahasiswa-bioteknologi-um-melawat-ke-terengganu-malaysia
Mahasiswa Bioteknologi UM Melawat Ke Terengganu Malaysia

Sebanyak 10 mahasiswa Program Studi Bioteknologi Universitas Negeri Malang (UM) mengikuti program Summer Course Inbound Mobility yang berlangsung di Fakultas Sains dan Sekitaran Marin (FSSM), Universiti Malaysia Terengganu (UMT) mulai 5 Mei – 5 Juni 2025.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara UM dan UMT yang bertujuan memperkaya pengalaman akademik serta memperluas wawasan internasional mahasiswa di bidang bioteknologi dan lingkungan hidup. Sebelum keberangkatan ke Malaysia, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hadi Suwono M.Si., memberikan pesan inspiratif kepada para mahasiswa.

“Saya berharap kalian dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk belajar, berkolaborasi, dan memperluas wawasan. Jadilah duta yang membawa nama baik Universitas Negeri Malang di kancah internasional. Jangan ragu untuk bertanya, berinovasi, dan membangun jejaring dengan teman-teman dari berbagai negara,” ujar Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si dalam sambutannya saat pelepasan peserta Summer course.

Program ini diikuti oleh 10 mahasiswa Bioteknologi UM, yaitu Adila Ihsanty Hasanah Muzahid, Cornelia Joyceline Dheanova, Afdeliya Aditama, Bintang Kirana Widodo, IZ Fathma Agmadina, Jullan Nur Tabriza Putri, Zahrani Nisrina Aura Chanty, Juansyah Rey Herlambang, Andhika Kenryu Inomata, dan Putri Balqis Maulidiyah. Selain itu, sebanyak 60 mahasiswa tahun kedua dari FSSM UMT juga turut terlibat aktif dalam setiap rangkaian kegiatan, sehingga tercipta suasana kolaboratif dan pertukaran pengetahuan lintas negara.

Salah satu agenda utama dalam program ini adalah kegiatan lapangan selama 3 hari 2 malam di Pulau Kenyir, Terengganu, Malaysia, yang berlangsung pada 8-10 Mei 2025. Selama di Pulau Kenyir, para peserta melakukan berbagai aktivitas ilmiah seperti oil sampling, air sampling, water sampling, dan pengukuran topografi.

Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman langsung mengenai metode pengambilan sampel lingkungan dan analisis data ekosistem tropis, sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan di kawasan biodiversitas tinggi seperti Tasik Kenyir.

                                                                           Selama kegiatan di Pulau Kenyir, para mahasiswa didampingi oleh dosen pembimbing,Ade artasasta S.Si M.Si. , yang selalu memberikan motivasi dan arahan di setiap sesi.  
“Kegiatan lapangan ini adalah kesempatan emas untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di kelas. Jangan hanya mengamati, tapi terlibatlah secara aktif dalam setiap proses pengambilan sampel dan analisis data. Ingat, tantangan di lapangan adalah bagian dari proses belajar yang akan membentuk kalian menjadi ilmuwan yang tangguh dan peduli lingkungan,” pesan Dr. Maisarah Jaafar kepada seluruh peserta di sela-sela kegiatan.                       
                                      Melalui kegiatan summer course ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman akademik dan praktis, tetapi juga memperluas jejaring internasional serta meningkatkan pemahaman tentang tantangan dan potensi pengelolaan sumber daya alam di kawasan Asia Tenggara. Kegiatan di Pulau Kenyir secara khusus memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengamati langsung keanekaragaman hayati dan pentingnya upaya konservasi di salah satu kawasan danau buatan terbesar di Asia Tenggara.

Zahrani Nisrina Aura Chanty, salah satu peserta dari UM, berbagi pengalamannya dengan penuh semangat. “Ikutan summer course ini seru banget! Selain dapet ilmu baru soal cara ambil sampel lingkungan yang selama ini cuma teori, aku juga jadi kenal sama teman-teman dari Malaysia dan belajar budaya mereka. Kegiatan di Pulau Kenyir bikin aku makin sadar betapa pentingnya jaga alam, apalagi ekosistem air tawar yang keren banget di sana. Semoga pengalaman ini bisa jadi motivasi buat aku dan teman-teman buat terus belajar dan ikut jaga lingkungan di Indonesia juga!”

Selain itu, kata IZ Fathma Agmadina asal Rogojampi-Banyuwangi kegiatan melawat ke negeri jiran ini senilai 2 SKS dan bersertifikat.

“Alhamdulillah program ini juga menjadi wadah pertukaran budaya dan ilmu pengetahuan antara mahasiswa UM dan UMT, memperkuat jaringan internasional yang dapat mendukung kolaborasi riset dan pengembangan akademik dan dunia pengabdian masyarakat di masa depan. Diharapkan, pengalaman ini dapat memotivasi mahasiswa untuk terus aktif dalam penelitian dan inovasi yang berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan kemajuan ilmu pengetahuan di tingkat regional maupun global, “tutur aktivis kampus dan Seniman teater ini. (IZFA/AWN/SW)