Banyuwangi, Jurnalnews.com – Puluhan perempuan dari berbagai desa di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, mengikuti sosialisasi literasi keuangan yang digelar di aula lantai atas Kantor Kecamatan Wongsorejo, Kamis, 4 Desember 2025. Kegiatan ini menyasar warga dari keluarga tidak mampu, khususnya perempuan usia produktif dan ibu yang berstatus kepala rumah tangga yang tercatat dalam data P3KE dan DTKS.
Sebanyak 12 desa di Kecamatan Wongsorejo mengirimkan masing-masing 4 peserta, sehingga kegiatan berlangsung cukup antusias dan interaktif.
Akhmad Suhri, Fungsional Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi, menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan rangkaian kegiatan yang ke-25 dan menjadi hari terakhir pelaksanaan di tingkat kabupaten. Ia menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan adalah membekali warga dengan kemampuan mengelola keuangan rumah tangga secara bijak.
“Inti materi hari ini adalah trik-trik mengatur keuangan rumah tangga. Mulai dari belajar hemat, membeli kebutuhan yang benar-benar penting, memilih tempat penyimpanan uang yang aman, hingga meningkatkan kewaspadaan terhadap pinjaman online,” ujarnya.
Sementara itu, Yeni Risnawati, Tenaga Pendamping Ekonomi Desa Banyuwangi sekaligus pemateri, menyoroti pentingnya pemahaman teknologi di era digital. Ia menjelaskan bahwa kemajuan teknologi tak bisa dihindari, terutama dalam urusan transaksi online, jual-beli digital, hingga maraknya pinjaman online.
“Jangan sampai kita tidak bisa memanfaatkan media, justru malah jadi korban media. Gunakan media sosial untuk memperkenalkan usaha kita. Misalnya katering, jual kue, jasa laundry, membuka les privat, dan lainnya. Semua bisa dipromosikan melalui platform digital,” jelas Yeni dalam pemaparannya.
Yeni juga menambahkan bahwa setiap usaha, sekecil apa pun, perlu memiliki administrasi dasar minimal di tingkat desa. Dengan pencatatan usaha yang jelas, masyarakat memiliki peluang lebih besar untuk mengajukan bantuan permodalan ke bank Himbara maupun lembaga keuangan lain. Kreativitas dalam pemasaran, termasuk memanfaatkan toko online, disebutnya sebagai kunci pengembangan usaha ke depan.
Melalui kegiatan ini, para peserta mendapat pemahaman tentang dasar-dasar pengelolaan keuangan keluarga, perencanaan finansial, hingga peluang membangun usaha mikro bagi rumah tangga rentan. Sosialisasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecakapan finansial perempuan desa sekaligus membuka jalan menuju kemandirian ekonomi. (Venus Hadi)








