Banyuwangi, Jurnalnews.com — Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) di Desa Wongsorejo pada Jum’at, 28 November 2025, kembali menuai sorotan dari masyarakat. Salah satu warga, Siti Sholeha, yang tinggal di RT 01 RW 12 Dusun Krajan, Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, mempertanyakan kejelasan kriteria penerima bantuan tersebut.
Siti, seorang ibu dengan tiga anak yang hidup dalam kondisi ekonomi serba kekurangan, mengaku tidak pernah sekalipun tercatat sebagai penerima BLTS. Ia mengaku heran karena beberapa tetangganya yang dinilai lebih mampu justru masih mendapatkan bantuan.
“Saya hanya ingin tahu syaratnya apa. Kalau memang ada aturan, saya ingin dijelaskan. Saya hidup dengan tiga anak dan ekonomi sulit, tapi nama saya tidak pernah masuk penerima. Sementara tetangga yang ekonominya di atas saya masih dapat,” ungkap Siti dengan nada kecewa
Siti berharap pihak pemerintah desa maupun instansi penyalur dapat memberikan penjelasan secara terbuka mengenai proses pendataan penerima bantuan untuk menghindari kesalahpahaman dan kecemburuan sosial di lingkungan masyarakat.
Diketahui dalam dua hari terakhir, pemerintah melalui PT Pos Indonesia menyalurkan BLTS kepada penerima manfaat di beberapa desa di wilayah Kecamatan Wongsorejo, termasuk Desa Wongsorejo dengan jumlah penerima sebanyak 434 orang.
Menanggapi keluhan tersebut, pihak Pemerintah Desa Wongsorejo menyampaikan bahwa daftar penerima BLTS sepenuhnya berasal dari pusat. Desa hanya bertugas melakukan verifikasi untuk memastikan penerima masih sesuai, seperti mengecek warga yang telah meninggal atau pindah domisili.
“Data penerima sudah dari pusat. Desa hanya memverifikasi. Kalau ada yang meninggal atau pindah, maka kami membuat berita acara dan mengembalikan undangan penerimaan,” jelas salah satu staf desa melalui sambungan whatsApp.
Warga kini berharap ke depannya penyaluran BLTS dapat dilakukan dengan lebih terbuka serta disertai sosialisasi mengenai dasar penetapan penerima, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
(Venus Hadi)
