SEMENTARA itu, Aksi damai memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia juga dilakukan puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi kemarin (10/12). Kali ini massa PMII menggelar aksi jalan mundur di depan kantor Pemkab Banyuwangi. Para mahasiswa menuntut pengungkapan kasus aktivis HAM Munir yang tewas saat menumpang pesawat terbang menuju Belanda tahun 2004 lalu.
Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Banyuwangi, Bibit Ari Kuswanto, dalam orasinya mengatakan saat ini masih banyak kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang belum dituntaskan, termasuk kasus Munir. “Kami berharap hari ini menjadi refleksi dan kami menuntut agar pemerintah mendesak penegak hukum menuntaskan kasus Munir,” ujarnya. Melalui aksi kali ini, para aktivis PMII tersebut mengutuk segala bentuk penindasan dan penganiayaan yang terjadi di Indonesia.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga menyoroti pembatasan kebebasan menyampaikan pendapat. Penganiayaan terhadap aktivis yang terjadi mulai tahun 1998 hingga sekarang seolah belum berhenti. “Kami menuntut penegakan hukum yang menghilangkan HAM dibumihanguskan,” teriak mahasiswa lain. Puas berorasi di depan kantor pemkab, para aktivis mahasiswa melanjutkan perjalanan menuju Simpang Lima, Banyuwangi. Di jantung Kota Gandrung tersebut, mahasiswa membakar poster bertulisan kecaman terhadap pelanggaran HAM. (radar)