Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mahasiswa Digembleng Manajemen Bencana

CEKATAN: Selain ahli dibidang Keperawatan para mahasiswa Stikes ini dituntut untuk siap dalam penanggulangan bencana.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
CEKATAN: Selain ahli dibidang Keperawatan para mahasiswa Stikes ini dituntut untuk siap dalam penanggulangan bencana.

GIRI – Kepedulian Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu patut diacungi jempol. Secara rutin, kegiatan KSR (korps suka relawan) Stikes terus dilakukan. Mereka berlatih seakan-akan terjadi bencana. Para mahasiswa/mahasiswi ini melakukan simulasi dengan cekatan serta melakukan tindakan preventif terhadap para korban bencana dengan sigap.

“Ini adalah salah satu tri dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat,” terang Ketua Stikes Banyuwangi, Drs. H. Soekardjo, di tengah-tengah simulasi berlangsung. Soekardjo mengatakan, KSR PMI unit Stikes ini adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)  di lingkungan Stikes sebagai wahana pembinaan dan pengembangan minat dan pengabdian kepada masyarakat mahasiswa di bidang kepalangmerahan dan kesehatan serta kegiatannya merupakan integral dari PMI Cabang Banyuwangi.

“Perguruan tinggi yang ada di Banyuwangi hanya Stikes yang memiliki KSR PMI,” ujarnya. Hal senada disampaikan Presiden BEM Stikes Banyuwangi, Muhammad Irwandi Saputra. Dikatakan, simulasi terhadap bencana alam ini merupakan latihan rutin sekaligus untuk memperingati hari Keperawatan se-Dunia. Perawat merupakan komunitas yang memiliki tanggung jawab peran dalam membantu mengatasi ancaman bencana.

Tujuan utama tindakan asuhan keperawatan pada bencana ini adalah untuk mencapai kemungkinan tingkat kesehatan terbaik masyarakat yang terkena bencana tersebut. “Sebagai salah satu komponen penting dalam respon penanganan bencana, perawat memiliki peran yang sangat besar. Kegagalan rencana peran dan tanggung jawab perawat berdampak kegagalan dalam menangani korban bencana.

Jadi, selain ahli dalam bidangnya, perawat juga harus mengetahui bagaimana manajemen bencana diterapkan. Sehingga bisa meminimalisasi resiko bencana dan memperbesar keberhasilan penanganan korban bencana,” terang Irwandi, yang dilantik sebagai Presiden BEM Stiker, April  lalu. (radar)

Kata kunci yang digunakan :