Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Mantri Gadungan Bikin Resah Jagal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

mantriMUNCAR – Tukang potong hewan di wilayah Muncar galau menyusul ulah oknum petugas kesehatan ternak (mantri) yang mendatangi ladang usaha mereka. Modusnya beragam, mulai mendatangi tempat pemotongan hewan hingga melihat saluran pembuangan limbah usaha tersebut. Ujung-ujungnya, tukang potong hewan itu menjadi lahan basah pemerasan. Dengan embel- embel akan dilaporkan ke Dinas Peternakan (Disnak), si oknum tersebut meminta uang damai mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah agar temuan yang didapat tidak dilaporkan ke kantor Disnak Banyuwangi.

Keresahan itu, di antaranya dirasakan Nawawi, 50, warga Dusun Kedungringin, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Nawawi mengaku rumah potong hewannya didatangi tiga orang sekitar pukul 03.00 dini hari kemarin. “Mereka masuk nggak izin, tahu-tahu melihat proses pemotongan ternak di sini,” ungkap Nawawi. Setelah mendatangi rumah potong hewan, si oknum itu bergegas pergi. Keesokan harinya, pukul 09.00 rumah Nawawi didatangi lebih banyak orang. Janggalnya lagi, mereka mengaku sebagai petugas kesehatan hewan dari kementerian.

Di hadapan si empunya rumah, tamu tersebut memaparkan telah menemukan indikasi pelanggaran usaha pemotongan hewan, salah satunya terkait pembuang an limbah pemotongan ternak. Oknum mantri itu mengancam akan melaporkan temuan itu ke kantor di Banyuwangi dan menutup usahanya. Namun, usaha itu sempat menemui jalan buntu Sebab, pada saat yang sama mantri hewan yang asli datang ke lokasi. “Saya tahu mantri yang asli ka rena rutin datang mengecek kegiatan di sini.

Tapi ini datangnya kok rombongan dan sempat ketemu dan berdebat dengan mantri asli di sini,” keluhnya. Yang membuat Nawawi heran, di Kedungringin ter dapat lebih kurang lima rumah pemotongan he wan. Tetapi, mereka tidak didatangi oknum ter sebut. Upaya damai pun sempat ditawarkan oknum mantri gadungan itu. Tidak tanggungtanggung, Nawawi diminta menyediakan uang Rp 20 juta sebagai uang damai. Merasa ada yang tidak beres, perkara tersebut dilaporkan ke Mapolsek Muncar. (radar)