Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Marak Konvoi Kampanye

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

marakNasdem Garap Kabat, PDIP Blusukan Genteng, PKB Hijaukan Srono

BANYUWANGI – Hari kedua kegiatan kampanye terbuka kemarin (17/3) dimanfaatkan secara maksimal oleh partai politik (parpol) peserta pemilu di Bumi Blambangan. Setidaknya, ada tiga parpol yang menggelar kampanye terbuka di tiga lokasi berbeda kemarin. Di daerah pemilihan (dapil) 2, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) melakukan kampanye perdana di lapangan Kedayunan, Kecamatan Kabat.

Partai Demokrasi Indonesia Per juangan (PDIP) menggarap dapil 5 dengan meng gelar kampanye model blusukan di wilayah Kecamatan Genteng. Di dapil 3 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar kampanye terbuka di Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono. Sementara itu, di Kecamatan Kabat, kampanye perdana diha diri pengurus, fungsionaris, se mua caleg dari partai Nasdem, dan para pendukung setia pa r tai besutan Surya Paloh tersebut.

Ketua DPD Partai Nasdem Banyuwangi, Misbah Imam Subari, dalam orasinya mengatakan, Partai Nasdem memiliki misi sebagai Gerakan Perubahan. Melalui semangat perubahan itu, mereka ingin bersama-sama masyarakat untuk turut serta mengubah negara ini melalui semangat restorasi yang dimiliki partai Nasdem. “Mari kita restorasi bangsa ini,” ucap Imam saat berorasi kemarin. Partai tersebut mempunyai tekad yang kuat untuk melawan segala tindakan korupsi.

Hal tersebut tertuang dalam kebijakan partai Nasdem yang ditekankan kepada calegnya untuk tidak melakukan tindakan korupsi. “Kami mengimbau para caleg menjauhi bahaya laten korupsi,” tegas Imam. Lebih jauh Imam mengatakan, dalam pemilu legislatif 9 April mendatang, Nasdem optimistis bisa merebut suara masyarakat Banyuwangi. Mereka menargetkan perolehan kursi legislatif di dapil 3 dan 5 karena kedua dapil tersebut diklaim sebagai basis partai Nasdem.

“Target partai ini adalah 12 kursi di DPRD Banyuwangi,” ucap Imam sambil di sambut tepuk tangan massa. Kampanye tersebut di meriahkan hiburan dangdut dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Sementara itu, di Kecamatan Genteng, Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Banyuwangi me manfaatkan momentum kam panye perdana untuk konvoi keliling kota Genteng dan Sempu kemarin.

Menggunakan kendaraan roda dua dan empat, ratusan pendukung dan simpatisan partai berkepala banteng moncong putih tersebut memulai konvoi dengan garis start di Lapangan Maron, Gen teng. Iring-iringan itu menuju arah selatan dan belok ke kota Genteng, kemudian menuju arah utara ke Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Setelah itu, mereka belok ke barat menuju Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng. Selama konvoi berlangsung, perwakilan massa menyam paikan orasinya sambil mengajak memilih partai pimpinan Megawati Sukar noputri itu.

Setelah puas keliling Kecamatan Genteng dan Sempu, ratusan kader dan simpatisan PDIP melakukan kegiatan simpatik di Pasar Genteng II, tepatnya di belakang Terminal Lama Genteng. Selama berada di tempat itu, massa melakukan kegiatan bersih-bersih sampah yang berserakan. ”Kita akhiri dengan kegiatan simpatik di pasar bela kang terminal lama,” kata Ficky Septalinda, seorang Caleg DPRD Banyuwangi dari Dapil 5. Selain Fiky, caleg PDIP dapil Sempu, Genteng, Glenmore, dan Kalibaru, juga tampak.

Mereka adalah Nur Hafifah, Buasan, Siti Jamiah, Zubaidi, Sunar, dan Sugeng Munarso. Ada juga caleg DPR RI Sony T. Dana Pratama dan Caleg DPRD Jatim Wiwik. Fiky menuturkan, dalam kampanye perdana kali ini, PDIP memang hanya menggelar konvoi keliling dan aksi simpatik di pasar belakang Terminal Lama Genteng. “Tapi orasi kita sampaikan sambil konvoi keliling,” katanya.

Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada kampanye hari pertama di Lapangan Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, tampaknya masih menjual isu lama untuk menarik dukungan calon pemilih. Dalam kesempatan itu, juru kampanye (jurkam) PKB yang tampil menegaskan hubungan PKB dan NU, serta hubungan NU dan PKB. Dalam kampanye di dapil III itu, PKB menurunkan dua jur kam lokal, yakni KH. Abdul Ghoff ar dan KH. Makki Zaini.

Kedua jurkam itu menegaskan, PKB merupakan satu-satu partai yang dilahirkan NU. Kelahiran PKB dilakukan beberapa tokoh dan pengurus NU. Karena itu, hubungan PKB dan NU tidak bisa dilepaskan karena memiliki historis. Ditegaskan, PKB memiliki tanggung jawab besar untuk membesarkan dan me majukan warga NU. “PKB dan NU tidak bisa dipisahkan selamanya,” tegas Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PKB Banyuwangi, Zainal Arifin Salam. Selain itu, jurkam PKB juga menjual keberhasilan kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko.

Pada kesempatan itu disampaikan, kader PKB yang menjabat Bupati Banyuwangi saat ini sedang mengubah wajah Banyuwangi. Selama ini, Banyuwangi dikenal sebagai Kota Gandrung, Kota Santet, dan Kota Pisang. Melalui tangan kader PKB, wajah Banyuwangi akan diubah sehingga lebih dikenal masyarakat itu.  Perjuangan kader PKB mengubah Banyuwangi mulai terlihat. Untuk menuntaskan perjuangan itu, PKB memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada kadernya yang duduk di eksekutif untuk terus berinovasi dan berkreasi membangun Banyuwangi yang lebih baik. (radar)

Kata kunci yang digunakan :