Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Matikan Lampu, Usir Roh Jahat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

matikanGLAGAH – Selamatan bersih desa memang sudah lazim digelar di seantero Banyuwangi. Namun, ada yang unik dari rangkaian selamatan bersih desa yang digelar masyarakat Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, Sabtu malam (19/10). Selamatan tersebut diwarnai kegiatan ider bumi. Masyarakat sekitar berkeliling kampung dengan membawa obor dan semacam lampion sembari melantunkan istighfar.

Tidak hanya itu, di setiap persimpangan jalan, rombongan ider bumi, itu mengumandangkan azan. Uniknya lagi, ritual ider bumi, itu lantas dilanjutkan dengan selamatan petengan. Saat pelaksanaan selamatan yang dilaksanakan di pelataran tak jauh dari kantor desa setempat, itu seluruh lampu dimatikan. Selamatan petengan digelar untuk mengusir roh jahat Keunikan bersih Desa Rejosari belum berhenti sampai di situ. Pasalnya, usai selamatan dan pembacaan tahlil, rangkaian bersih desa lantas dilanjutkan pembacaan lontar Yusuf semalam suntuk.

Kepala Desa (Kades) Rejosari, Nurhayati mengatakan, bersih desa tersebut rutin digelar setiap bulan Haji kalender Jawa. Kali ini, upacara bersih desa, itu digelar sekaligus untuk memperingati hari jadi Desa Rejosari ke-149. “Selamatan diawali semaan Alquran yang dilakukan sejak setelah salat Subuh sampai Asar,” ujarnya. Ketua panitia bersih desa, Hanipan menambahkan, setelah semaan Alquran, rangkaian bersih desa dilanjutkan ider bumi yang digelar setelah salat Magrib.

Saat berkeliling kampung, rombongan peserta ider bumi membaca istighfar untuk meminta ampun kepada Allah SWT. “Setiap persimpangan jalan, pemimpin rombongan melantunkan azan. Tujuannya untuk meminta keselamatan bagi warga sekitar serta bagi pengguna jalan yang melintas,” terangnya. Setelah ider Bumi, masingmasing Kepala Keluarga (KK) menyajikan tumpeng di teras atau pelataran rumah masingmasing. Setelah doa, tumpeng tersebut disantap bersama anggota keluarga tersebut.

“Selamatan petengan juga digelar setelah ider bumi. Tujuannya mengusir roh jahat,” terangnya. Pasca selamatan, kegiatan dilanjutkan pembacaan tahlil yang dilanjutkan pembacaan lontar Yusuf selama semalam suntuk. Hanipan mengatakan, bersih desa digelar untuk membersihkan Desa Rejosari dari malapetaka. “Selain itu, melalui bersih desa, warga setempat memohon perlindungan Allah SWT,” cetusnya. (radar)