Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menciptakan Perilaku Hidup Sehat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

USAHA Kesehatan Sekolah (UKS) sudah lama berdiri di sekolah-sekolah. Sayang, selama ini keberadaanya kurang begitu maksimal. Kesan yang ter lihat UKS identik dengan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Padahal cakupan UKS sangat luas. Seperti apa penjabaran UKS itu? Sabtu kemarin (13/4) topik UKS ini diangkat dalam seminar nasional di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi. Seminar yang bekerjasama dengan Forum Diskusi Kemisan Jawa Pos Radar Banyuwangi itu menghadirkan staf khusus menteri kesehatan, Bambang Sulastomo.

Nara sumber lainya adalah Agus Irianto, tim pembina UKS Provinsi Jatim bidang pengembangan. Agus banyak memaparkan pentingnya  UKS di sekolah-sekolah. Menurut dia, faktor penting untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah kesehatan. Karena itu, upaya meningkatkan kesehatan seyogyanya dilakukan sejak dini, termasuk di dalamnya meningkatkan kesehatan di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK hingga Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA). Dalam hal ini UKS menjadi hal penting untuk mencapai tingkat kesadaran dan perilaku sehat di lingkungan sekolah.

Lebih jauh Irianto mengatakan, melalui kegiatan UKS diharapkan akan tercipta perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan peserta didik serta terciptanya lingkungan sekolah yang sehat. ”Untuk itu diperlukan pembinaan dan sosialisasi yang terus menerus agar terwujud anak sehat, sekolah sehat dan lingkungan sehat. Dalam hal ini diperlukan komitmen yang kuat semua lini agar tujuan tersebut bisa dicapai,’’ papar Agus.

 Menurutnya, kesehatan sekolah amat penting. Agar usaha itu dapat berhasil dengan baik, maka perlu diciptakan adanya lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, perlu diselenggarakan pendidikan kesehatan, dan perlu adanya kesehatan di sekolah. Tujuan UKS tidak lain agar anak-anak selalu sehat. Selain jasmaninya yang sehat, maka rohani dan lingkungannya pun harus sehat. Kebersihan badan dan kebersihan lingkungan senantiasa perlu di tingkatkan ”Bila semuanya bersih dan sehat, kegiatan belajar dan mengajar tidak akan terganggu. Jika di sekolah banyak siswa yang sakit, maka UKS-nya tidak jalan,” ungkap Irianto.

Untuk kegiatan UKS, imbuh dia, tentu saja diperlukan tempat atau ruang. Ruang itu perlu diisi dengan peralatan UKS yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan sekolah setempat. Sedikitnya ada sebuah dipan dan tempat tidur lengkap dengan kasur, bantal dan selimut. Sebuah lemari untuk menyimpan obatobatan. Tempat tidur dapat digunakan apabila sewaktuwaktu ada anak yang sakit dan  perlu tidur. Anak yang sakit bisa tidur hingga tubuhnya sehat. Atau kalau sakit parah, tempat tidur dapat dipakai untuk sementara.

Selanjutnya menunggu dokter atau angkutan untuk membawanya ke Puskesmas. Bila anak hanya sakit biasa, dapat di beri obat yang tersedia di UKS. Jika komitmen itu benar-benar terjalin kuat dan harmonis, maka upaya pembinaan kesehatan di semua jenjang pendidikan akan berhasil. ”Keberhasilan ini jelas akan memberikan dampak jangka panjang yang strategis yaitu terbentuknya SDM yang  erkualitas sehingga misi menuju Banyuwangi yang sehat dan sejahtera akan terwujud,” tanda Agus. (radar)