Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mendarat Tiga Malam Nyaris Berturut-turut

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

mendaratBANYUWANGI – Fenomena tidak lazim pendaratan penyu di Pantai Boom Banyuwangi yang terjadi Selasa malam lalu (29/4) membuat sebagian besar warga Kota Kopi belum percaya. Apalagi, Pantai Boom termasuk kawasan pesisir yang ramai aktivitas manusia. Namun, belum hilang rasa tidak percaya publik Bumi Blambangan tersebut ternyata penyu kembali mendarat dan bertelur di kawasan Pantai Boom Rabu malam lalu (30/4).

Beruntung, pendaratan penyu tersebut berhasil terpantau warga yang juga relawan pelestarian penyu. Dua malam berturut-turut warga berkoordinasi dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF).Pada Selasa malam lalu, hasil penelusuran jejak penyu yang baru mendarat, Ardis bersama Ali Topan, warga Kelurahan Kampung Mandar, berhasil menemukan 127 butir telur penyu.  

Saat itu juga telur tersebut dipindahkan ke sarang penetasan semi alami yang didirikan BSTF di kawasan Pantai Boom. Sehari kemudian, Rabu malam lalu, warga kembali menemukan jejak penyu mendarat di Pantai Boom. Kali ini mereka berhasil memindahkan 130 butir telur penyu dari lokasi penemuan ke sarang semi alami. ‘’Selasa malam dan Rabu malam ada penyu mendarat di sini (Pantai Boom, Red).

Kamis malam tidak ada di sini, tapi kami mendapat informasi ada penyu mendarat di pantai Pulau Santen,” jelas Ardis. Sekadar diketahui, pantai Pulau Santen hanya berjarak sekitar 200 meter arah selatan Pantai Boom. Sayang, para relawan pelestarian penyu dan BSTF tidak berhasil mengendus jejak penyu di pantai Pulau Santen. “Mungkin saja batal bertelur, atau bisa juga sudah ketahuan orang lain,” ujarnya.  

Sementara itu, Jumat malam kemarin (2/5) penyu kembali mendarat di Pantai Boom sekitar pukul 21.30. Lokasi pendaratan penyu itu tidak jauh dari bangunan eks kantor Bea Cukai Pantai Boom. Kali ini pengurus BSTF dan warga mendapati jejak penyu berkelok-kelok. Setelah digali, warga menemukan 102 butir telur penyu. Malam itu juga telur-telur tersebut dipindahkan ke sarang semi alami. ‘’Ini agak aneh. Posisi telur tidak terlalu dalam.

Kedalamannya hanya satu jengkal, padahal biasanya sekitar 50 centimeter,” jelas salah satu pengurus BSTF, Ir. Kuswaya, sembari mengamati kondisi telur-telur tersebut. Pembina BSTF, Wiyanto Haditanojo menambahkan, puncak masa bertelur penyu di pantai  timur Pulau Jawa biasanya terjadi setiap musim angin timur. Musim tersebut biasanya terjadi pada akhir Mei hingga  Juli. ‘’Ini cukup mengherankan, karena posisinya dekat keramaian. Hampir tiga malam berturut- turut ada penyu mendarat dan bertelur di Pantai Boom,’’ ujarnya. (radar)