Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mengancam Rel KA, Fondasi DAS di Lemahbang Dewo Diperbaiki

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Fondasi-DAS-di-Dusun-Kebalen-Lor,-Desa-Lemahbang-Dewo,-sebelum-diperbaiki

ROGOJAMPI – Fondasi di daerah aliran sungai (DAS) yang terkikis air di bawah jembatan rel kereta api (KA) di Dusun Kebalen Lor, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, akhirnya diperbaiki kemarin (30/5).

Para pekerja dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) menguruk permukaan fondasi DAS yang ambrol menggunakan ratusan karung plastik berisi tanah dan pasir. “Perbaikan sudah dilakukan sejak sepekan lalu,” cetus Wahyudi, 28, salah seorang pekerja.

Perbaikan di DAS yang ambrol itu, terang dia, memang  harus segera dilakukan. Jika tidak akan berdampak pada tiang pancang lintasan KA dan bisa mengancam  perjalanan KA di Banyuwangi. “Ini sudah parah, kalau  tidak diperbaiki bisa melebar,” katanya.

Selama pengerjaan itu, dia telah berkoordinasi  dengan Koordinator Eksploitasi (Korek) Air Irigasi  Wilayah Rogojampi. Itu dilakukan agar debit air sungai bisa diatur hingga tidak mengganggu pengerjaan pengurukan. “Setelah diuruk tanah, pasir, dan batu,  nanti akan dilapisi cor semen,” ujarnya.

Perbaikan DAS di bawah jembatan Dusun Kebalen  Lor, Desa Lemahbang Dewo, yang berbatasan  dengan Dusun Maduran, Desa/ Kecamatan Rogojampi,  itu disambut antusias warga. “Kalau air di sungai banjir besar, kita sering was-was karena khawatir ambrol,” cetus Tarom, warga  Dusun Kebalen Lor, Desa Lemahbang Dewo.

Fondasi pada DAS yang ambrol itu selama ini  sering dimanfaatkan anak-anak untuk tempat terjun  bebas. Jika tidak segera diperbaiki, bisa membahayakan. “Kami bersyukur telah diperbaiki, tapi masih ada plengsengan yang ambrol. Kalau bisa juga segera diperbaiki,” harapnya.

Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, ambrolnya  DAS di bawah jembatan rel KA di Dusun Kebalen Lor, Desa Lemahbang Dewo, itu sudah berlangsung  sejak dua tahun lalu. Sejumlah warga yang tinggal  di sekitarnya selama ini resah karena dianggap membahayakan. (radar)