BANYUWANGI, KOMPAS.com – Menjelang pergantian tahun, mobilitas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk yang sebelumnya landai, kembali mengalami peningkatan sejak Selasa (30/12/2025).
Penyeberangan ini didominasi kendaraan roda dua dan truk logistik.
Hal ini disampaikan Direktur Utama ASDP, Heru Widodo. Ia menilai peningkatan trafik mencerminkan masih aktifnya pergerakan masyarakat, baik untuk arus balik liburan maupun distribusi logistik akhir tahun.
Baca juga: Pelabuhan sebagai Ruang Ekonomi Sosial, Wajah Baru Bakauheni
Kebijakan Work From Anywhere (WFA) disebutnya turut memberi ruang bagi masyarakat mengatur waktu perjalanan secara lebih fleksibel.
Sehingga sebaran arus kendaraan tidak menumpuk pada satu waktu tertentu.
Dan di tengah lonjakan tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berupaya memastikan layanan penyeberangan tetap berjalan aman, lancar, dan terkendali.
Baca juga: Penumpang Terjatuh ke Laut di Pelabuhan Gilimanuk Saat Kapal Bersandar
“Fleksibilitas perjalanan ini berdampak pada meningkatnya mobilitas, baik kendaraan pribadi, roda dua, maupun logistik. Tugas kami memastikan seluruh layanan tetap optimal di tengah dinamika tersebut,” kata Heru, Rabu (31/12/2025).
Berdasarkan data Posko Pelabuhan Gilimanuk pada H+5 Nataru, jumlah penumpang tercatat mencapai 27.826 orang, meningkat 6,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Total kendaraan yang menyeberang mencapai 8.350 unit atau tumbuh 18,3 persen, dengan kenaikan paling signifikan terjadi pada truk logistik yang mencapai 1.821 unit, melonjak 34,6 persen.
Baca juga: Tinjau Nataru di Pelabuhan Gilimanuk, Menhub Singgung Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya
Sementara kendaraan roda dua tercatat 3.798 unit atau naik 24,6 persen yang menurut ASDP, data ini menunjukkan arus balik yang solid sekaligus terjaganya distribusi logistik menuju Jawa.
Corporate Secretary ASDP Windy Andale menjelaskan bahwa ASDP telah menyiapkan 55 kapal dan 17 dermaga untuk mengantisipasi lonjakan trafik.
Seluruh kesiapan tersebut didukung oleh penguatan personel operasional, masing-masing 350 petugas di Ketapang dan 250 petugas di Gilimanuk, serta penerapan delaying system dan buffer zone di sejumlah titik.
Baca juga: H-2 Tahun Baru, Kondisi Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Terpantau Lengang, Penumpang ke Bali Menurun
Terkait fasilitas pelabuhan, Windy menegaskan bahwa dermaga ponton di Pelabuhan Ketapang saat ini tidak dioperasikan secara aktif, namun berstatus standby sebagai dermaga perbantuan.
Fasilitas tersebut disiapkan untuk mendukung proses bongkar muatan dari Gilimanuk ke Ketapang apabila diperlukan, guna menjaga kelancaran arus dan fleksibilitas operasional.
“Dermaga ponton kami siagakan sebagai opsi pendukung. Pengoperasiannya bersifat situasional dan akan digunakan bila kondisi lapangan membutuhkan percepatan layanan,” jelasnya.
Baca juga: Libur Nataru, 4.901 Penumpang dan Ratusan Kendaraan Melintas di Pelabuhan Kalianget Sumenep
ASDP juga terus memperkuat koordinasi dengan BMKG, KSOP, dan BPTD untuk memastikan operasional penyeberangan tetap aman di tengah potensi perubahan cuaca dan dinamika lapangan.
Secara kumulatif, sejak H-10 hingga H+5 Nataru, total penumpang dari Bali ke Jawa tercatat 374.347 orang, turun 4,4 persen dibandingkan tahun lalu, sementara total kendaraan mencapai 106.476 unit atau naik 2,3 persen.
Adapun arus dari Jawa ke Bali tercatat 381.165 penumpang, turun 4,9 persen, dengan total kendaraan 101.562 unit atau meningkat 1,1 persen.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang







