CLURING – Mualek Seger alias Mbah Seger, 53, warga Dusun Sempu, RT 3, RW 3, Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, yang sudah sepekan hilang di sekitar Sungai Curahwuluh yang tidak jauh dari rumahnya pada Kamis (16/2), akhirnya ditemukan Rabu (22/2).
Orang yang kali pertama menemukan, itu adalah Siti, 34, warga setempat. Menurut Kepala Dusun Sempu, Desa Sarimulyo, Hudori, Mbah Seger ditemukan di jalan simpang tiga Dusun Sempu bagian timur. “Di temukan di tempat hilangnya, dekat Sungai Curahwuluh,” terangnya.
Hudori mengaku bersyukur warganya yang sudah sepekan hilang akhirnya berhasil ditemukan dengan kondisi selamat. “Saat ditemukan oleh Siti, Mbah Seger langsung diantar pulang ke rumahnya, keluarga juga terkejut,” katanya.
Puluhan warga yang mendengar kejadian aneh itu, langsung mendatangi rumah Seger. Mereka, ingin mendengar apa yang sebenarnya terjadi. “Mbah Seger cerita panjang terkait hilangnya selama sepekan itu,” ujarnya. Pada warga dan wartawan, Seger mengaku dirinya hilang karena di ajak oleh genderuwo.
Meski tak mengenal, dirinya ikut saat diajak naik sepeda motor menuju ke arah utara. Dia menyebut, pria tak dikenal itu membawanya sampai ke Desa Badean, Kecamatan Kabat. Pria yang dianggap genderuwo itu, selanjutnya mengajak masuk ke rumah gedung yang lokasinya berada di tepi sungai besar.
Di sekitar gedung itu tumbuh pohon bambu, beringin, dan pohon lainnya. Di rumah tersebut, dia bertemu dengan seorang perempuan yang disebut oleh pria yang membawanya itu istrinya. “Saya diajak makan, saya tidak kenal pria dan perempuan itu. Saya makan dengan sayur pakis dan ikan asin, perempuannya itu masih muda dan cantik sekali,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Seger kemudian diajak menonton kebo-keboan oleh pria dan perempuan itu. Saat menonton kebo-keboan, dirinya dikeroyok oleh sejumlah orang. Seger ditolong pedagang kayu yang juga tidak dikenal. “Diantar oleh penjual kayu pakai sepeda motor, katanya kenal Pak Kiai Burhan, Sempu, terus saya diturunkan di pinggir jalan,” cetusnya yang selanjutnya bertemu Siti.
Cerita Mbah Seger itu, tidak sepenuhnya dipercaya oleh Dodik Sutrisno, 31, salah satu putranya. Tapi, dia senang orang tuanya telah pulang setelah sepekan hilang. “Percaya gak percaya, karena aneh. Mau percaya sangat sulit, mau tidak percaya bapak hilang seminggu,” ucapnya.
Anak Mbah Seger lainnya, Heri Purwanto, 33, bapaknya yang sudah hilang sepekan itu sempat dikira sudah meninggal. Tapi, selama ini juga tidak menggelar tahlilan karena tidak ada tanda-tanda me]ninggal. “Sempat punya pikiran mau tahlilan, tapi tidak jadi,” katanya.
Kepulangan Mbah Seger itu sangat disyukuri oleh keluarganya. Mereka, berencana akan menggelar syukuran atas kepulangannya itu. “Kami mau mengadakan pengajian, ini bentuk rasa syukur karena bapak sudah ditemukan,” ungkapnya. (radar)