Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Minta Pembunuh Angeline Dihukum Mati

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GLENMORE – Kematian tragis Angelina, 8, benar-benar menyulut amarah keluarganya di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Mereka meminta aparat penegak hukum untuk menghukum mati pelaku pembunuhan sadis tersebut. Hal ini diungkapkan juru bicara keluarga nenek Angelina di Glenmore, Imamah, 22.

”Semua meminta dihukum mati. Dulu perjanjiannya sebelum diasuh dirawat baik-baik. Kok ini malah ditemukan dikubur di rumahnya,’’ ujar Imamah. Sementara itu, meski belum diketahui Angeline, 8, bisa dimakamkan di kampung halaman ibu kandungnya, Hamidah, di Dusun Wadung Pal, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, ataukah tidak, tapi warga sudah menyiapkan lahan.

Sesuai harapan keluarga, bocah yang meninggal secara tragis di rumah ibu angkatnya di Bali itu bisa dimakamkan di Desa Tulungrejo. “Kita sudah siapkan lokasi untuk kuburan Angeline,” terang Jumali, kepala Urusan (Kaur) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Desa Tulungrejo.

Menurut Jumali, kuburan untuk Angeline itu berlokasi di pemakaman umum desanya. Tempatnya, bersebelahan dengan makam kerabatnya. Makam itu hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumah Misyah, 68, nenek Angeline. “Tapi lokasi kuburan masih belum kita gali,” katanya.

Penggalian kuburan itu, jelas dia, menunggu kepastian dari Pemkab Banyuwangi yang masih berupaya membawa pulang jenazah Angeline. “Warga sudah siap menggali, tapi menunggu kepastian dulu,” cetusnya. Kepala Desa (Kades) Tulungrejo, Widi Purnomo mengatakan, membawa pulang jenazah Angeline itu masih menunggu rekomendasi Polda Bali.

Terkait pemakaman itu masih ada tarik ulur karena orang tua angkat mengharapkan Angeline dimakamkan di Bali. “Masih menunggu rekomendasi Polda Bali, jadi belum ada kepastian,” katanya. Sementara itu, suasana di rumah nenek Angeline di Dusun Wadung Pal, Desa Tulungrejo, terlihat ramai kemarin (12/6).

Saking banyak warga yang datang, keluarga memasang tenda di depan rumah itu. Pihak keluarga tampak sibuk menyiapkan pengajian. “Keluarga menggelar Yasinan dan Tahlil,” terang Salamah, 47, kerabat Angeline. Warga yang datang takziah bukan hanya warga sekitar.

Boniran asal Desa/Kecamatan Tegalsari sengaja datang ke rumah nenek Angeline untuk menyampaikan belasungkawa. “Bukan sekadar takziah, tapi bentuk solidaritas kemanusiaan,” dalihnya. (radar)