

BANYUWANGI – Krisis finansial yang melanda Persewangi yang berujung tidak dipenuhinya kewajiban melaksanakan partai tandang ke Manokwari, tentu akan merugikan secara tim. Selain gagal mendulang poin, tim berjuluk Laskar Blambangan itu juga dihadapkan pada kenyataan lain.
Pengurangan poin dan kemungkinan sanksi denda dari PSSI, bisa saja menjadi dampak Tuntut Transparansi Pengelolaan Keuangan dari keputusan walk out (WO) Persewangi saat berhadapan melawan tuan rumah Perseman Manokwari Sabtu lalu (5/5).
Masalah yang mendera Persewangi tidak hanya berhenti sampai di situ. Kegagalan Persewangi berangkat ke Papua itu juga mengundang keprihatinan dari sejumlah pemerhati sepak bola di Banyuwangi.
Mereka menyayangkan aksi WO yang diambil oleh manajemen Persewangi. Kejadian ini langsung memicu reaksi di kalangan masyarakat. Mereka menuding kondisi internal Persewangi sudah tidak sehat. Masukan kritis disuarakan pentolan suporter Laros Jenggirat, Ahmad Mustain.
Dia menyatakan, persoalan Persewangi yang gagal melakukan partai away ke Manokwari, harus dicari asal usulnya. Meski pengurus beralasan masalah dana, Mustain yakin bahwa halitu bukan satu satunya penyebab. “Banyak indikasi yang muncul soal Persewangi saat ini,” kata lelaki yang juga kepala BRI Unit Karangdoro itu.