Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Minta Satpol PP Ditarik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KLESOTAN: Para PKL berada di ruang lobi kantor Pemkab Banyuwangi.

BANYUWANGI – Perseteruan para pedagang kaki lima (PKL) dan Pemkab Banyuwangi se-makin memanas. Sebanyak 35 pedagang yang selama ini mangkal di Jalan Ahmad Yani kema-rin mendatangi kantor Pemkab Banyuwangi.

Sebagian PKL sempat akan naik ke ruang kerja bupati di lantai dua, tapi berhasil dihalang-halangi anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). “Kita ingin bertemu bupati,” cetus Suhailik, salah satu PKL. Rombongan anggota PKL tersebut datang ke kantor bupati sekitar pukul 10.30.

Sayangnya, mereka tidak bisa bertemu orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwa-ngi itu karena sedang ada acara di Jakarta. “Bapak bupati ada
acara di Jakarta,” terang asisten pemerintahan Abdullah di ha-dapan para PKL.
Abdullah ternyata tidak bisa memenuhi tuntutan para PKL agar semua anggota Satpol PP yang berjaga-jaga di sepanjang Jalan Ahmad Yani ditarik.

“Pak Abdullah tidak berani menjamin Satpol PP akan ditarik, kita ya tidak mau pulang,” kata Suhailik. Para PKL di ruang lobi pemkab itu sempat berorasi dan meminta agar diperbolehkan berjualan di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Mereka mengancam akan terus menduduki kantor pemkab bila tuntutannya tidak dipenuhi. “Kita akan tunggu sampai bertemu bupati,” ancamnya.

Suhailik mengaku, pada Rabu (11/4) PKL diterima Komisi II DPRD Banyuwangi.
Dalam pertemuan itu, para wakil rakyat berjanji akan me-nuntaskan kasus tersebut dan segera memanggil eksekutif. “Dewan memperbolehkan kami tetap berjualan di Jalan Ahmad Yani sampai ada he-aring bersama eksekutif, tapi sekarang kami sudah dilarang jualan, kami ikut yang mana,” protesnya.

Para PKL yang mulanya du-duk-duduk di ruang tunggu dan klesotan di lantai tiba-tiba memanas saat anggota Satpol PP mencoba mengusir. Sejum-lah PKL melawan sambil membaca selawat dan takbir. “Kita mempertahankan hidup,” ungkap Suroyo, seorang PKL. Mereka sebenarnya sudah ada yang mencoba berjualan di Jalan Letjen Sutoyo dan Brigjen Katamso.

Di tempat baru itu, ternyata penghasilan-nya menurun drastis. “Penghasilannya terus menurun, kalau seperti itu bisa bangkrut,” ungkapnya. Kepala Satpol PP Banyuwangi, Choirul Ustadi Yudawanto, saat dikonfirmasi menyebut pada 2011 lalu memang pernah berjanji tidak akan menggusur PKL. Tapi demi kebersihan, maka 2012 ini dilakukan penertiban.

“Sebelum ada penertiban, sudah ada sosialisasi,” katanya. Sehari sebelumnya Ustadi mengatakan bahwa sejatinya lokasi baru yang dipersiapkan pemerintah daerah untuk PKL lebih layak. Sebab, pemerintah daerah tidak hanya menyiapkan tempat, tapi juga menyediakan air bersih dan listrik. (radar)