Detik.com
Surabaya –
11 Orang tewas dalam tragedi Elf tertabrak KA Probowangi di Desa Ranu Pakis, Klakah, Lumajang, Minggu (19/11) malam. Elf tersebut mengangkut rombongan warga Surabaya yang dalam perjalanan pulang usai pelesir ke Banyuwangi dalam rangka acara alumni SMA. Hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar alasan sopir Elf maut tersebut melintasi jalan kabupaten yang notabene bukan jalan utama Lumajang-Surabaya.
Elf yang dikemudikan oleh Bayu Trinanto itu diketahui melintasi jalan kabupaten yang biasa dilewati kendaraan sebagai jalur alternatif. Tepatnya di pelintasan kereta api tanpa palang pintu, JPL 63, KM 138 + 0 petak Randuagung-Klakah Lumajang.
“Kecelakaan di Klakah Lumajang arah Surabaya. Jalur yang ditempuh mungkin bukan jalur resmi, karena jalan tikus yang dilewati,” kata Djuni Setiawan (52) adik dari salah satu penumpang Elf, Titik Ristianti, Senin (20/11/2023).
KAI Daop 9 Jember sendiri mencatat, lokasi kecelakaan bukan satu-satunya pelintasan sebidang tak berpalang pintu di Lumajang. Total, ada 27 pelintasan di Lumajang yang tidak dijaga.
“Di Kabupaten Lumajang sendiri total ada 36 pelintasan sebidang. Di mana 9 pelintasan sebidang itu dijaga KAI, sedangkan sisanya 27 itu tidak terjaga,” jelas Pelaksana Harian Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Anwar Yuli Prastyo, Senin (20/11/2023).
Anwar menjelaskan, untuk pelintasan sebidang tanpa palang pintu, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 94 tahun 2018, kewenangan untuk mengelola dan peningkatan keselamatannya berada di pemerintah daerah.
Usai terjadi kecelakaan maut, pihak KAI, Dishub, dan Polres Lumajang memasang patok besi. Tujuannya mempersempit akses jalan yang ada di lokasi.
“Harapannya nanti setiap pengguna jalan yang akan melintas di lokasi sempat melakukan pengereman terlebih dahulu, sehingga tidak langsung menyeberang. Jadi bisa berhenti terlebih dahulu. Sehingga mereka ada waktu untuk tengok kanan dan kiri untuk memperhatikan kereta api yang melintas,” jelasnya.
Sementara itu, polisi terus menyelidiki penyebab tragedi Elf tertabrak KA Probowangi tersebut. Mereka sudah meminta keterangan beberapa orang sebagai saksi.
“Total sudah ada 6 saksi yang sudah kami mintai keterangan,” jelas Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin kepada wartawan di Kantor Jasa Raharja Cabang Utama Provinsi Jatim, Surabaya.
Sayangnya, polisi masih belum bisa mendapatkan keterangan Bayu, sopir Elf. Sebab, dia masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Kalau pengemudi belum bisa dimintai keterangan karena belum stabil,” kata Komarudin.
“Kami masih menyelidiki faktor-faktor apa saja yang menyebabkan laka lantas, mulai faktor alam, infrastruktur jalan dan sebagainya, termasuk tidak berpalang pintu ya,” sambungnya.
Penyelidikan penyebab Elf tertabrak KA itu juga melibatkan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Mabes Polri. Saat ini TAA juga terus bekerja mencari keterangan saksi dan bukti-bukti di lokasi kecelakaan bersama dengan Polres Lumajang dan Polda Jatim.
“Ini dilakukan penyelidikan mendalam secara komprehnesif antara reskrim dan lantas, termasuk bagaimana ke depannya tidak terulang kembali di tempat sama maupun tempat lain,” terang Kasubdit Laka Korlantas Polri Kombes Hotman Sirait.
Petaka Elf maut di Lumajang ini menjadi duka tersendiri bagi Surabaya. Sebab, seluruh korban meninggal merupakan warga Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan duka cita yang mendalam atas 11 warganya yang meninggal dunia dalam kecelakaan pilu itu. Dia menegaskan, Pemkot Surabaya berkomitmen untuk membantu proses pemulangan jenazah dan pengobatan korban yang luka-luka. Jika memang korban luka itu bisa dirujuk ke Surabaya, pemkot akan memfasilitasinya.
Dari kecelakaan ini, sebanyak 11 penumpang Elf tewas, sedangkan 4 korban mengalami luka berat dan masih dirawat di RSUD dr Haryoto Lumajang.
“Yang masih sakit kita koordinasikan dengan rumah sakit setempat apa dimungkinkan dibawa ke Surabaya sesuai permintaan keluarga,” ungkap Eri.
Simak Video “Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Elf Tertabrak KA di Lumajang“
[Gambas:Video 20detik]
(hil/dte)