Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Misteri Kematian Esti Darmawan: Tragedi di Kos Jajag, Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI, Jurnalnews – Sebuah desa kecil bernama Jajag, yang terletak di wilayah Krajan, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur, diguncang oleh tragedi mengerikan yang terjadi di sebuah lingkungan kos. Esti Darmawan, seorang pria berusia 51 tahun yang tinggal sendirian di kosnya, ditemukan tewas membusuk di kamar pada 21 Oktober 2023, sekitar pukul 18.30 wib. Cerita ini mengguncang seluruh warga desa dan menjadi misteri yang harus dipecahkan oleh pihak berwenang.

Korban, Esti Darmawan, adalah seorang pria yang hidup sebatang kara, ia telah tinggal di kosnya selama beberapa tahun terakhir. Kematian tragisnya ditemukan pada suatu malam yaitu pada hari Sabtu oleh saudaranya, Sulastin, yang datang untuk mengunjunginya.

Awalnya, Sulastin mencoba untuk memanggil kakaknya dari lantai bawah, namun tidak mendapat jawaban. Dengan kekhawatiran, dia memutuskan untuk naik ke lantai dua tempat kamar Esti berada. Namun, saat dia mendekati pintu kamar, dia merasa bau yang sangat tidak sedap keluar dari dalam kamar itu. Sulastin menjadi semakin cemas dan curiga bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kakaknya.

Takut dengan bau yang semakin menyengat, Sulastin segera meminta bantuan saudara-saudaranya yang lain. Bersama-sama, mereka membuka pintu kamar tersebut. Apa yang mereka temukan membuat mereka terkejut dan ngeri. Esti Darmawan terbaring di atas kasur, dalam kondisi yang sangat mengerikan. Ia tidak mengenakan busana, dan tubuhnya telah membusuk. Sulastin segera menyadari bahwa kakaknya sudah tidak bernyawa.

Dalam keadaan panik, mereka segera menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kematian tragis ini. Pihak berwenang segera tiba di tempat kejadian dan mulai menyelidiki kasus misterius ini.

Sulastin, saudara korban, mengungkapkan betapa syoknya dia saat menemukan kakaknya dalam kondisi seperti itu. Sulastin tidak dapat menyembunyikan kecemasan dan kesedihannya, dan dia bersedia memberikan semua informasi yang dia miliki untuk membantu penyelidikan.

“saya panik dan syok melihat kakak dalam kondisi seperti itu,” terangnya.

Pihak kepolisian, dengan bantuan tim forensik, segera mengambil tindakan untuk melakukan visum dan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan kematian Esti Darmawan. Masyarakat desa Jajag pun dibuat penasaran dengan kasus ini, dan mereka menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang. (Ags/Red/JN).

source