radarbanyuwangi.jawapos.com – Penutupan total Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi akan dimulai pada 24 Juli hingga 24 September 2025.
Keputusan ini telah diumumkan secara resmi oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) dalam rapat yang digelar di Surabaya dan dilanjutkan di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jember pada 8 Juli 2025. Penutupan ini berdampak langsung pada arus lalu lintas lintas selatan Jawa-Bali.
Seluruh kendaraan roda empat seperti mobil pribadi, truk, hingga kendaraan besar tidak dapat melintasi jalur ini selama periode penutupan.
Baca Juga: Mengapa Hari Anak Nasional Jadi Fondasi Generasi Emas 2045? Ini Penjelasannya
Jalur Alternatif Hanya untuk Sepeda Motor, Itupun Berbahaya
Sebagai pengganti, tersedia jalur alternatif khusus kendaraan roda dua. Namun, pihak berwenang tidak merekomendasikan penggunaannya oleh pengendara dari luar daerah, mengingat medan jalan yang ekstrem dan hanya biasa digunakan oleh warga sekitar serta pekerja kebun.
Jalan alternatif ini memiliki panjang sekitar 8 kilometer, melintasi wilayah perkebunan milik PTP Nusantara I Rayon 5 Kebun Gunung Gumitir dan PT LDO, terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember.
Jalur ini berupa jalan makadam, yaitu jalan berbatu dengan kondisi licin saat hujan dan tanpa penerangan di malam hari.
Baca Juga: Gaji Ekitike di Liverpool Bikin Geger: Lebih Tinggi dari Nunez dan Wirtz, Segini Besaran Nominalnya
Rute dan Kondisi Jalur Alternatif
Dari Jember ke Banyuwangi: Melewati warung Lalapan Bu Slamet menuju Perkebunan Garahan Kidul (PT LDO) kemudian PTPN I Rayon 5 Afd Mrawan dan keluar di atas terowongan kereta api perbatasan Jember-Banyuwangi.
Dari Banyuwangi ke Jember: Masuk melalui atas terowongan melalui Jalan paving menuju PTPN I Rayon 5 Afd Mrawan dan Perkebunan Garahan Kidul kemudian ke Desa Sidomulyo.
Selama masa penutupan, jalur ini hanya dibuka mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB. Di luar jam tersebut, jalan dinyatakan tidak aman untuk dilalui.
Baca Juga: 2 Bulan Tanpa Gumitir, DAMRI Ubah Rute, Kereta Api Tambah Pemberhentian
Persiapan dan Perbaikan Jalan Alternatif
Pihak terkait seperti Dishub Jember, BBPJN, Polsek Silo, Dinas PU Bina Marga, dan relawan telah melakukan survei dan mulai memperbaiki jalur alternatif tersebut.
Sejumlah alat berat dan dump truk dikerahkan untuk menguruk bagian jalan yang rusak parah dengan material sirtu dan tanah padas.
Page 2
Namun, hingga saat ini, perbaikan belum sepenuhnya selesai. Jalan masih ditemukan dalam kondisi berlumpur, licin, dan rusak berat.
Karena itu, meskipun dapat dilalui sepeda motor, pengendara dari luar daerah sangat tidak disarankan untuk mencoba jalur ini.
Baca Juga: Mbeumo dan Cunha! Duo Lini Serang Manchester United Senilai Rp 2,9 Triliun, Siapa Paling Mahal?
Sebagai langkah antisipasi, kendaraan roda empat atau lebih disarankan untuk melintasi jalur lain melalui Situbondo atau Bondowoso selama penutupan berlangsung. Jalur ini relatif lebih aman dan dapat menampung lalu lintas pengalihan dari Jalur Gumitir.
Baca Juga: Warga Jember-Banyuwangi Wajib Baca, Kereta Api Ini Siap Gantikan Akses Jalan Nasional yang Ditutup
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Wilayah I Provinsi Jawa Timur, Satiya Wardhana, menegaskan bahwa jalur alternatif tersebut bukan disiapkan untuk umum, melainkan hanya diperuntukkan bagi warga lokal yang memiliki keperluan mendesak, seperti antar jemput anak sekolah atau keperluan kebun. (*)
Ikuti terus berita ter-update Radar Banyuwangi di Google News.
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Penutupan total Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi akan dimulai pada 24 Juli hingga 24 September 2025.
Keputusan ini telah diumumkan secara resmi oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) dalam rapat yang digelar di Surabaya dan dilanjutkan di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jember pada 8 Juli 2025. Penutupan ini berdampak langsung pada arus lalu lintas lintas selatan Jawa-Bali.
Seluruh kendaraan roda empat seperti mobil pribadi, truk, hingga kendaraan besar tidak dapat melintasi jalur ini selama periode penutupan.
Baca Juga: Mengapa Hari Anak Nasional Jadi Fondasi Generasi Emas 2045? Ini Penjelasannya
Jalur Alternatif Hanya untuk Sepeda Motor, Itupun Berbahaya
Sebagai pengganti, tersedia jalur alternatif khusus kendaraan roda dua. Namun, pihak berwenang tidak merekomendasikan penggunaannya oleh pengendara dari luar daerah, mengingat medan jalan yang ekstrem dan hanya biasa digunakan oleh warga sekitar serta pekerja kebun.
Jalan alternatif ini memiliki panjang sekitar 8 kilometer, melintasi wilayah perkebunan milik PTP Nusantara I Rayon 5 Kebun Gunung Gumitir dan PT LDO, terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember.
Jalur ini berupa jalan makadam, yaitu jalan berbatu dengan kondisi licin saat hujan dan tanpa penerangan di malam hari.
Baca Juga: Gaji Ekitike di Liverpool Bikin Geger: Lebih Tinggi dari Nunez dan Wirtz, Segini Besaran Nominalnya
Rute dan Kondisi Jalur Alternatif
Dari Jember ke Banyuwangi: Melewati warung Lalapan Bu Slamet menuju Perkebunan Garahan Kidul (PT LDO) kemudian PTPN I Rayon 5 Afd Mrawan dan keluar di atas terowongan kereta api perbatasan Jember-Banyuwangi.
Dari Banyuwangi ke Jember: Masuk melalui atas terowongan melalui Jalan paving menuju PTPN I Rayon 5 Afd Mrawan dan Perkebunan Garahan Kidul kemudian ke Desa Sidomulyo.
Selama masa penutupan, jalur ini hanya dibuka mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB. Di luar jam tersebut, jalan dinyatakan tidak aman untuk dilalui.
Baca Juga: 2 Bulan Tanpa Gumitir, DAMRI Ubah Rute, Kereta Api Tambah Pemberhentian
Persiapan dan Perbaikan Jalan Alternatif
Pihak terkait seperti Dishub Jember, BBPJN, Polsek Silo, Dinas PU Bina Marga, dan relawan telah melakukan survei dan mulai memperbaiki jalur alternatif tersebut.
Sejumlah alat berat dan dump truk dikerahkan untuk menguruk bagian jalan yang rusak parah dengan material sirtu dan tanah padas.