Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mucikari-PSK Emoh Terima Bantuan

PENUH: Para mucikari dan PSK dikumpulkan di tempat parkir Lokalisasi Turian, kemarin. Mereka menolak menerima bantuan yang diberikan Pemkab Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
PENUH: Para mucikari dan PSK dikumpulkan di tempat parkir Lokalisasi Turian, kemarin. Mereka menolak menerima bantuan yang diberikan Pemkab Banyuwangi.

Berdalih Bantuan Modal tak Cukup untuk Nutup Utang
PURWOHARJO – Niat baik Pemkab Banyuwangi yang menganggarkan Rp1,5 miliar lebih untuk program pengentasan para mucikari dan pekerja seks komersial (PSK) ternyata belum ditangkap secara baik oleh para penghuni lokalisasi tersebut.

Terbukti sampai kemarin, belum ada satupun PSK maupun mucikari yang ada di sejumlah lokalisasi mengirimkan formulir pengajuan bantuan yang disedikan oleh Pemkab Banyuwangi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Pemkab Banyuwangi, Peni Handayani, saat ditemui wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, di sela-sela melakukan pertemuan dengan para PSK dan mucikari di Lokalisasi Turian, Kecamatan Purwoharjo, kemarin. Menurut Peni, Pemkab sebenarnya sudah menganggarkan dana Rp 1,5 miliar untuk program pengentasan PSK dan mucikari yang selama ini menekuni profesi di sejumlah lokalisasi.

Program tersebut, lanjut Peni, sudah disosialisasikan kepada semua pihak khususnya PSK dan para mucikari sejak beberapa waktu lalu. “Mestinya, sekarang sudah ada yang mengisi formulir pengajuan, tapi kenyataannya sampai saat ini belum ada sama sekali yang mengajukan,” tandasnya.

Setelah ditelusuri, ternyata para PSK dan mucikari tersebut beralasan bahwa bantuan modal dan bekal ketrampilan yang diberikan oleh Pemkab, dianggap tak memadai dengan kebutuhan para penghuni lokalisasi tersebut. Sebab kebanyakan mereka rata-rata meng aku memiliki beban ekonomi yang cukup besar. “Alasannya macam-macam.

Ada yang bilang punya banyak utang, sehingga mereka pesimistis bisa membuka usaha dan melunasi hutang-hutangnya,” tuturnya Meski demikian, Peni dan jajaran dari Dinas Sosial juga terus berusaha meyakinkan agar para PSK dan mucikari tersebut bisa menerima bantuan dari Pemkab Banyuwangi.

Apalagi, lanjutnya, bantuan modal Rp 3 juta sampai Rp 5 juta yang diberikan kepada para PSK dan mucikari tersebut sebenarnya juga banyak diminati oleh elemen lain. “Sebenarnya banyak iri dengan bantuan ini. Misal tukang becak atau pedagang mlijo nggak ada yang bantuannya sebesar mucikari dan PSK.

Jadi kan eman kalau nggak diambil,” tandasnya Untuk itu, lanjut Peni, dirinya berharap para PSK dan mucikari tersebut segera mungkin mengisi formulir pengajuan bantuan. “Batas waktunya sampai akhir bulan ini. Jadi masih ada waktu,” pungkasnya. (radar)