RadarBanyuwangi.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, meninjau langsung tiga stasiun di wilayah Daerah Operasi (Daop) 9 Jember yang akan segera direnovasi dan ditata ulang pada tahun 2025.
Tiga stasiun yang masuk dalam program penataan tersebut adalah Stasiun Jember, Stasiun Banyuwangi Kota, dan Stasiun Ketapang.
“Peninjauan langsung dilakukan oleh Dirut KAI sebagai langkah pemantapan desain dan juga untuk menyerap aspirasi dari pengguna jasa kereta api guna peningkatan pelayanan,” ujar Cahyo Widiantoro, Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember, Selasa (8/4).
Baca Juga: Cegah Kecelakaan Maut, KAI dan Pemda Tutup Perlintasan Sebidang di Gresik
Penataan Dimulai Juli 2025, Fokus pada Kenyamanan dan Kearifan Lokal
Program penataan tiga stasiun ini direncanakan akan dimulai pada Juli 2025 dengan sejumlah fokus pembenahan yang mengedepankan kenyamanan dan nilai kearifan lokal:
- Stasiun Jember: Fokus pada pembaruan lanskap, penataan wajah stasiun dengan sentuhan budaya lokal, perluasan area parkir, pembangunan plaza terbuka, serta penambahan kapasitas ruang tunggu penumpang.
- Stasiun Banyuwangi Kota: Penataan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama telah selesai dan diresmikan pada 3 Januari 2025. Tahap kedua akan dimulai Agustus 2025 dengan fokus pada pembangunan overcapping, renovasi bangunan stasiun eksisting, serta pembenahan ruang tunggu penumpang.
- Stasiun Ketapang: Penataan dimulai Agustus 2025, mencakup peningkatan lanskap, penambahan kapasitas ruang tunggu, serta penguatan identitas stasiun dengan tema budaya lokal khas Banyuwangi.
Baca Juga: Rekomendasi Pilihan Tanggal Cantik Pernikahan di Tahun 2025, Semoga Sakinah Mawadah Warohmah
Fasilitas Modern dan Ramah Pengguna
PT KAI Daop 9 Jember menargetkan hasil dari penataan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan secara menyeluruh. Penumpang nantinya akan menikmati ruang tunggu eksklusif dengan kapasitas lebih besar, area parkir yang lebih luas, dan lingkungan stasiun yang nyaman serta modern, tanpa meninggalkan unsur budaya lokal.
Cahyo menambahkan bahwa keberadaan tenant komersial juga akan mendukung kebutuhan penumpang di area stasiun, sehingga menciptakan suasana yang lebih ramah, aman, dan menyenangkan bagi seluruh pelanggan kereta api. (*)