SRONO – Para petani yang menanam sabrang, kini banyak yang panen. Meski hasil melimpah, tapi petani masih belum bisa senyum lepas. Sebab, harganya tidak begitu menggairahkan. Salah satu petani, Sugrik, 36, mengatakan hasil panen kali ini bisa dibilang meningkat dibanding tahun sebelumnya. Salah satu faktornya, tanaman sabrang tidak kekurangan air.
“Musimnya sekarang tepat, tidak kurang air juga tidak kelebihan, sehingga sabrang yang dipanen ukurannya besar-besar,” katanya. Kondisi itu, berbeda dengan tahun sebelumnya. Saat itu, tanaman sabrang miliknya kurang bagus karena kekurangan air.
“Tahun lalu kekurangan air, itu karena musim kemarau yang berkepan jangan,” ungkapnya. Meski hasil panen tahun ini cukup melimpah, tetapi harga sabrang tidak bersahabat. Saat ini, harga sabrang sekitar Rp 800 sampai Rp 1000 per kilogram.
Sementara setahun lalu, ada pedagang yang masih berani membeli sabrang di atas Rp 1.200 per kilogram. Salah satu pedagang sabrang, Subeki, 40, asal Desa/Kecamatan Rogojampi itu mengaku senang dengan sabrang hasil panen petani yang cukup bagus dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
“Harga sabrang memang murah,” ujarnya. Sebagai pedagang yang sering berkeliling, Subeki menyebut secara keseluruhan kondisi sabrang sangat baik. Hanya ada beberapa sabrang yang rusak akibat terendam air saat musim hujan beberapa waktu lalu. (radar)