Radarbanyuwangi.id – Pesta pernikahan sedianya menjadi momen sakral dan membahagiakan bagi keluarga mempelai. Bersatunya dua keluarga lewat pintu pernikahan menjadi saran silahturahmi dan persaudaraan keluarga.
Namun suasana resepsi pernikahan di Kampung Malise, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, berubah menjadi duka.
Hal ini setelah seorang pemuda bernama Faja, 18, tewas tertusuk badik saat melakukan tradisi Angngaru Selasa (29/10).
Kejadian itu sendiri terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Sekadar diketahui saja, Angngaru. Merupakan tradisi sakral suku Bugis-Makassar.
Baca Juga: IBK Altos Nodai Kesucian Tren Positif Red Sparks: Kalah 3-2, Megawati Hangestri Cetak 18 Poin
Ritual ini diadakan untuk menghormati kedatangan pengantin pria.
Nahas justri ritual ini berakhir tragis. Badik yang digunakan Fajar tanpa sengaja menusuk dadanya sendiri.
Kejadian ini pun sempat terekam kamera handphone hingga menbuatnya viral di media sosial.
Dalam video tampak Fajar terlihat mengenakan jas tutu’ biru muda dan songkok recca sambil memegang badik. Saat itu dia sedang berikrar di depan pengantin pria.
Baca Juga: Nilai dari Budaya Harus Dijaga, Ngatawi el Zastrouw Kagum Dengan Seni dan Budaya Banyuwangi
Namun tak disangka, saat menghunuskan badik, senjata tajam itu menembus dada kirinya. Tak pelak kondisi itu membuat Fajar terjatuh seketika di hadapan para tamu.
Kapolsek Labakkang, Iptu Aidil Akbar, menjelaskan saat kejadian korban melaksanakan tradisi Angngaru dengan menggunakan badik saat menyambut pengantin pria.
Tetapi ujung senjata itu tak sengaja menembus dada kirinya hingga menyebabkan korban langsung jatuh. Kejadian itu membuat para tamu yang panik.
Mereka segera membawa Fajar ke Puskesmas Pundata Baji.
Sayangnya, nyawa pemuda itu tidak tertolong. Dia meninggal dalam perjalanan ke fasilitas medis tersebut.