Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Nahkoda KMP Tunu Pratama Jaya Belum Ditemukan, Diprediksi Ikut Tenggelam Bersama Kapal

nahkoda-kmp-tunu-pratama-jaya-belum-ditemukan,-diprediksi-ikut-tenggelam-bersama-kapal
Nahkoda KMP Tunu Pratama Jaya Belum Ditemukan, Diprediksi Ikut Tenggelam Bersama Kapal

RADARBANYUWANGI.ID – Upaya pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih terus dilakukan hingga Kamis (3/7) sore. 

Nahkoda kapal, Agus Slamet, yang diketahui memiliki lisensi Ahli Nautika Tingkat III, termasuk salah satu dari sejumlah orang yang belum ditemukan.

“Belum ditemukan, tidak ada laporan sejauh ini. Nahkoda bertanggung jawab atas keselamatan kapal, penumpang, awak kapal, muatan, dan lingkungan maritim selama pelayaran,” ujar seorang pejabat internal yang meminta dirahasiakan identitasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Dengan memegang kode etik dan aturan pelayaran, sumber tersebut memprediksi bahwa nahkoda akan berusaha menyelamatkan diri paling akhir. 

“Belum bisa memastikan, namun yang jelas nahkoda harus mengemban tanggung jawab tertinggi,” ujarnya.

KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam pada Rabu malam setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk. 

Dalam perjalanan, kapal mengalami kebocoran di ruang mesin hingga memicu kondisi blackout sekitar pukul 00.19 WITA. Tak lama kemudian, kapal terbalik dan hilang dari pantauan di perairan Selat Bali.

Berdasarkan data manifest, kapal ini mengangkut 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru. 

Baca Juga: Polda Jatim Turun Tangan, Operasi Besar-besaran Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Nahkoda Agus Slamet memimpin langsung pelayaran malam itu. Sejauh ini, puluhan penumpang berhasil diselamatkan, namun ada 5 korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

Sementara belasan orang lainnya, termasuk nahkoda, masih belum ditemukan.

Koordinator Basarnas Banyuwangi Wahyu Setya Budi menjelaskan tim SAR gabungan masih terus menyisir lokasi di sekitar koordinat kapal tenggelam. 

Namun, pencarian sempat terkendala kondisi cuaca buruk dengan gelombang laut yang mencapai 2,5 meter.

“Pencarian terus kami lakukan, meskipun kondisi arus cukup kuat dan ombak tinggi,” ujarnya.


Page 2


Page 3

RADARBANYUWANGI.ID – Upaya pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih terus dilakukan hingga Kamis (3/7) sore. 

Nahkoda kapal, Agus Slamet, yang diketahui memiliki lisensi Ahli Nautika Tingkat III, termasuk salah satu dari sejumlah orang yang belum ditemukan.

“Belum ditemukan, tidak ada laporan sejauh ini. Nahkoda bertanggung jawab atas keselamatan kapal, penumpang, awak kapal, muatan, dan lingkungan maritim selama pelayaran,” ujar seorang pejabat internal yang meminta dirahasiakan identitasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Dengan memegang kode etik dan aturan pelayaran, sumber tersebut memprediksi bahwa nahkoda akan berusaha menyelamatkan diri paling akhir. 

“Belum bisa memastikan, namun yang jelas nahkoda harus mengemban tanggung jawab tertinggi,” ujarnya.

KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam pada Rabu malam setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk. 

Dalam perjalanan, kapal mengalami kebocoran di ruang mesin hingga memicu kondisi blackout sekitar pukul 00.19 WITA. Tak lama kemudian, kapal terbalik dan hilang dari pantauan di perairan Selat Bali.

Berdasarkan data manifest, kapal ini mengangkut 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru. 

Baca Juga: Polda Jatim Turun Tangan, Operasi Besar-besaran Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Nahkoda Agus Slamet memimpin langsung pelayaran malam itu. Sejauh ini, puluhan penumpang berhasil diselamatkan, namun ada 5 korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

Sementara belasan orang lainnya, termasuk nahkoda, masih belum ditemukan.

Koordinator Basarnas Banyuwangi Wahyu Setya Budi menjelaskan tim SAR gabungan masih terus menyisir lokasi di sekitar koordinat kapal tenggelam. 

Namun, pencarian sempat terkendala kondisi cuaca buruk dengan gelombang laut yang mencapai 2,5 meter.

“Pencarian terus kami lakukan, meskipun kondisi arus cukup kuat dan ombak tinggi,” ujarnya.