Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Napi Lapas Banyuwangi Beraksi di Atas Catwalk

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Ajang pemilihan Top Model tentunya identik dengan suasana glamor dengan pakaian yang bagus dan super mahal. Tapi kondisi itu tidak akan ditemukan pada ajang top model yang diselenggarakan Lapas Banyuwangi. Karena modelnya berasal dari warga binaan (Narapidana dan Tahanan) dengan pakaian seadanya.

Pemilihan top model Lapas ini digelar di aula lapas yang disulap sedemikian rupa menjadi catwalk model. Meski dilaksanakan di tempat seadanya namun para warga binaan yang mengikuti ajang ini sangat antusias.

Dengan penuh percaya diri warga binaan melenggak lenggok diatas catwalk. Beberapa peserta sempat salah langkah dan terlihat canggung saat berada di pentas. Maklum mereka bukan model profesional.

Meski pesertanya bukan dari kalangan profesional. Namun Lapas Banyuwangi menggandeng juri profesional dari sekolah model Kadek Modelling School. Sehingga para peserta juga mendapatkan ilmu modelling. Karena sebelum pagelaran peserta juga diberi pembekalan.

“Secara umum mereka sudah tampil dengan baik, mereka patut mendapatkan apresiasi,” kata Ricco Antar Budaya, salah satu juri, Sabtu (20/10/2018).

Menurut Ricco, ajang ini akan membantu menumbuhkan kepercayaan diri warga binaan. Sebab untuk tampil di catwalk butuh kepercayaan diri. Sebab mereka tampil dihadapan orang banyak. Sehingga saat mereka keluar nanti bisa langsung berbaur dengan masyarakat luas. Mereka juga bisa membawa nilai-nilai positif yang didapatkan di dalam Lapas saat mereka benas nanti.

“Nilai positif itu bisa mereka tularkan pada keluarga dan masyarakat sekitar mereka nantinya,” ujar Riccy Antar Budaya, kembaran Ricco yang juga ikut menjadi juri.

Kepala Lapas Banyuwangi, Ketut Akbar Hery Achyar menyatakan pemilihan top model Lapas Banyuwangi ini bagian dari hari Dharma Karya Dhika tahun 2018. Tujuannya untuk memberikan pembinaan bagi warga binaan khususnya mereka yang punya bakat merias dan modelling. “Ini juga untuk pembelajaran attitude, sikap, cara berkomunikasi para warga binaan. Semua hal yang positif akan kita tampung,” tegasnya.

Oki Dias Larasati, salah satu warga binaan yang mengikuti pemilihan Top model mengaku senang dengan kegiatan itu. Napi kasus narkoba ini mengaku tampil dengan menggunakan pakaian koleksi pribadi. Meski sempat nervous, dia akhirnya bisa tampil maksimal.

“Ini untuk mengasah kemampuan di bidang modelling, kebetulan saya pernah ikut modelling,” katanya.