MUNCAR, Jawa Pos Radar Genteng – Erik Gianto, 35, asal Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar ditemukan warga tewas di kamar rumahnya dengan kondisi menggantung pada Minggu (4/2) sore. Saat ditemukan, jenazahnya sudah mulai membusuk dengan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Sebelum ditemukan sudah meninggal, Erik yang kesehariannya sebagai nelayan ini menghilang. Selama enam hari, tidak terlihat keluar dari rumah. “dari keterangan warga, enam hari tidak terlihat,” terang Kapolsek Muncar Kompol Ali Masduki melalui Kanit Reskrim Ipda Ocky Heru Prasetyo.
Menurut Ocky, jenazah korban yang meninggal gantung diri itu yang pertama mengetahui dua temannya, Darmawan, 25, warga Dusun Tratas, Desa Kedungringin dan Edy Sugianto, 22, warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Saat itu, keduanya ke rumah korban. “Dua temannya ini juga nelayan,” cetusnya.
Baca Juga: Disambar Petir, Rumah Jogo Tirto Terbakar
Kedua teman korban, kata Kanit Reskrim, sempat memanggil-manggil korban dari luar rumah. Tapi, tidak ada jawaban. Pintu rumahnya diketuk, juga tidak ada jawaban. “Pintu rumahnya tidak dikunci,” katanya.
Karena penasaran, lanjut dia, Darmawan dan Edy masuk ke rumah dan mencari keberadaan temannya itu. Saat di dalam rumah, keduanya mencium bau busuk yang menyengat. “Dicari-cari asal bau, tapi tidak ketemu,” ujarnya.
Kedua teman korban itu ingin masuk ke dapur. Tapi, pintunya terkunci. Selanjutnya, mengintip dari lubang kunci. “Mereka terkejut karena melihat ada mayat laki-laki dalam kondisi menggantung,” terangnya.
Karena takut, masih kata dia, kedua teman korban memanggil dan melaporkan pada Baidowi, selaku ketua RT 04, RW 02, Dusun Tratas, Desa Kedungringin. “Mendengar kabar ada orang menggantung, ketua RT segera menuju rumah salah satu warganya itu dan menghubungi polisi,” ungkapnya.
Anggota Polsek Muncar yang datang bersama petugas medis Puskesmas Kedungrejo, segera melakukan olah TKP dan memeriksa kondisi fisik korban. “Kondisi tubuhnya sudah membusuk, oleh petugas medis diperkirakan sudah enam hari meninggalnya,” terangnya.
Perkiraan waktu kematian korban itu, juga didukung keterangan dari ketua RT yang terakhir melihat korban pada Senin (29/1) sekitar pukul 19.00. “Sempat menghadiri tahlilan di rumah salah satu warga. Kemudian tidak pernah kelihatan lagi,” ungkap mantan Kanit Reskrim Polsek Srono itu.(gas/abi)
Sumber: Jawa Pos Radar Genteng