Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Nenek dan Ibu Angeline Pingsan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SEMENTARA itu, usai jenazah disalatkan dan dibawa ke pemakaman, Misyah (nenek Angeline) dan Hamidah (ibu kandung Angeline) langsung pingsan. Misyah dirawat di belakang ruang tamu. Sementara itu, Hamidah ditemani Siti Saparua di dalam kamar.

Siti  Saparua adalah pendamping  hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, Bali. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Siti Sapura alias Ipung yang mengawal kasus itu sejak awal menyatakan penyesalannya atas kejadian tragis yang menimpa Angeline.

Dia merasa tidak bisa mencegah lantaran mengetahui fenomena penelantaran baru setelah ada kejadian yang menimpa Angeline. “Saya pribadi menyesal mengenal Angeline setelah  dia tiada,” ucapnya. Kasus Angeline, menurutnya, bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat dan orang tua di Indonesia dalam mengasuh anak.

“Pelajaran buat kita semua, semua anak Indonesia,” jelasnya. Berkaca pada kasus itu dan untuk menghindari kejadian  serupa di waktu mendatang, Ipung mengimbau masyarakt lebih mencintai dan menyayangi putra-putrinya dalam kondisi apa pun.

“Jangan pernah berikan anak kita kepada orang lain,” tegasnya. Terkait pengawalan kasus yang melibatkan korban anak seperti ini, Ipung meminta aparat penegak hukum lebih responsif tanpa menunggu laporan. Menurutnya, dalam pengusutan kasus seperti yang dialami Angeline, paradigma yang diambil aparat semestinya menempatkan anak-anak sebagai korban.

Dengan demikian, pengusutan kasus akan berjalan lebih baik. “Anak adalah korban,” ucapnya. Terkait tersangka pembunuhan, Ipung juga menegaskan bahwa pelaku utamanya sebenarnya bukan Agus. Pernyataan itu dia dasarkan pada temuan-temuan saat pihaknya mengawal kasus itu sejak awal.

“Agus bukan pelaku utama. Pelaku harus diambil  semua,” desaknya. Diungkapkan, kasus itu melibatkan banyak orang. Nama-nama tersebut saat ini sudah dia sampaikan kepada pihak kepolisian. “Ini persekongkolan. Kami ada nama-namanya,” tegasnya.  (radar)