Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ribuan Orang Mengantar Kepergian Angeline

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Datang Langsung Dimakamkan

GLENMORE – Setelah sempat tertunda, jenazah Angeline akhirnya tiba di Dusun Wadungpal, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, pukul 19.20 tadi malam. Ribuan orang menyambut jenazah bocah berusia 8 tahun yang meninggal secara tragis di Bali tersebut.

Dari Rumah Sakit Sanglah Bali, jenazah diangkut ambulans Ikawangi Dewata lewat perjalanan darat. Bupati Banyuwangi Abdulllah Azwar Anas datang langsung ke RS Sanglah untuk menerima penyerahan jenazah dari pihak kepolisian.

Usai diserahkan, jenazah diangkut ambulans dan iring-iringan mobil pengantar menuju Banyuwangi. Jenazah diberangkatkan dari RS Sanglah pukul 15.40  WITA dengan diiringi takbir dan tahlil. Tangis kedua orang tua Angeline dan ratusan  warga mendadak pecah ketika peti jenazah dinaikkan ke Ambulans.

”Setelah sempat tertunda, jenazah Angeline akhirnya bisa dipulangkan ke rumah ibu kandungnya di Glenmore,”ujar Ketua Ikawangi Dewata Bambang Sutiono kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pengawalan patwal yang begitu  ketat mempercepat perjalanan  pemulangan jenazah.

Setelah menyeberang melalui Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang, mobil ambulans jenazah langsung melesat menuju Desa Tulungrejo, tempat pemakaman jenazah. Tepat pukul 19.30 jenazah tiba di rumah duka. Di sana sudah menunggu ribuan warga yang akan mengantarkan jenazah Angeline.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Bupati Abdullah Azwar Anas, anggota DPD Emilia Contessa,  dan Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama sudah menunggu kedatangan jenazah. Isak tangis kembali pecah saat peti jenazah diturunkan dari mobil ambulans.

Selanjutnya, jenazah disalatkan di musala. Usai disalatkan, jenazah dibawa ke pemakaman lalu dimasukkan ke liang lahat. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi sejak sore, musala Usman bin Affan di kompleks Pesantren Alhidayah yang berada  di sisi timur rumah Angeline  penuh sesak  lautan manusia.  W

Warga dan para pelayat sejak sore telah menantikan kedatangan rombongan mobil pembawa peti jenazah. Banyaknya warga yang menunggu itu hingga menyebabkan ambulans yang membawa jenazah  bocah tak berdosa itu mengalami kesulitan saat akan menurunkan peti jenazah.

Sebelum disalatkan di musala, peti jenazah terlebih dahulu dibawa  ke depan rumah nenek Angeline untuk diserahterimakan. Para tetangga juga menyatakan lega setelah jenazah itu tiba di rumah. “Lega, syukur sudah tiba,” ucap Endang Susilawati, 26, warga setempat.

Mereka juga berharap kasus tersebut diusut tuntas dan para pelaku dihukum setimpal. “Semestinya hukuman seberatnya. Keluarga sudah sangat kehilangan,” harapnya. Suasana penyerahan jenazah diiringi suara tahlil dan isak tangis warga. Penyerahan dilakukan kepada kepala desa Tulungrejo sebagai perwakilan keluarga.

Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Anas menyampaikan rasa duka yang mendalam baik secara pribadi maupun atas nama pemerintah. Dia menyatakan Angeline merupakan simbol pahlawan anak. “Saya kira  Angeline menjadi pahlawan anak seusianya,” kata Anas.

Anas berharap Angeline mendapat ampunan di sisi Tuhan Yang Maha kuasa. “Semoga Angeline menjadi orang yang diampuni dosanya oleh Allah SWT,” harapnya. Mewakili Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Anas menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen membantu pendidikan saudara kandung Angeline hingga perguruan tinggi.

“Biaya sekolahnya ditanggung pemerintah daerah,” terangnya. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga menyatakan rasa duka yang mendalam atas kejadian itu. “Hari ini kita semua  berduka,” ucapnya. Usai penyerahan, warga yang  berkerumun ikut menyalatkan  jenazah Angeline di musala Usman  Bin Affan.(radar)