LATIHAN keras terus digeber tim panjat tebing Banyuwangi demi menyambut Porprov juni mendatang. Meski dana untuk latihan belum turun, tapi semangat mereka menempa diri cukup bisa dibanggakan. Seperti terlihat di arena panjat tebing MD Climbing Club, Kedungrejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, kemarin.
Para climber andalan Banyuwangi itu memantapkan program latihan. Menurut joko widodo, 35, salah satu pelatih mengatakan, latihan itu sengaja ditempatkan di lokasi miliknya. Biasanya mereka berlatih di Banyuwangi.
“Usai ada sirkuit, tnereka latihan di sini,” jelasnya. Dia menambahkan, kondisi para climber terus mengalami kenaikan grafik yang memuaskan setiap latihan. Namun demikian, pihaknya tidak berarti memasang target medali dalam Porprov yang akan berlangsung di Banyuwangi. karena para pesaing memang sudah memiliki kualifikasi yang sangat mumpuni.
“Kalau skor latihannya selalu naik, tapi pesaingnya kawakan,” jelasnya. Dia mencontohkan, grafik Tarissa Pretty Witama, 14, dalam setiap latihan tidak pernah menurun. Terakhir waktu yang dia peroleh untuk menuntaskan top di wall yang ada di Taman Blambangan sekitar 15 detik.
Kendati demikian, para pesaing dari kabupaten/kota lain rata-rata sudah mencapai 12 detik. “Atlet Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik itu yang andalan,” jelasnya. Sementara itu, bagi para climber, persoalan yang sering dihadapi saat mengikuti sirkuit adalah mental.
Hal seperti itu disampaikan Tarissa Pretty Witama, 14. “Grogi, karena kurang sering mengikuti sirkuit,” jelasnya. Hal senada Rahmat Gunawan, 17, siswa MAN Pesanggaran ini mengaku persoalan mental sebelum bertanding biasanya juga menjadi momok bagi climber. “Tapi kalau sudah memanjat biasanya hilang sendiri groginya,” jelasnya. (radar)