Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pasukan Brimob Siaga di Lapas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pasukanRedam Gejolak Isu Remisi

BANYUWANGI – Pemberian remisi bagi ratusan warga binaan Lem baga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi, berbuntut panjang. Sejumlah warga binaan yang belum mendapat surat ke putusan (SK) remisi dikabarkan melayangkan “protes” ke pada pihak Lapas kemarin (19/8). Beruntung, gejolak tersebut berhasil diredam pihak lapas. Mes ki begitu, puluhan personel Brigade Mobile (Brimob) Polda Jatim bersenjata lengkap tampak bersiaga di depan Lapas Ba nyuwangi hingga siang kemarin.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, gejolak yang terjadi pagi itu berawal ke tika beberapa warga binaan mendatangi pimpinan Lapas Ba nyuwangi. Mereka mempertanyakan remisi yang hingga kini tidak mereka terima. Padahal, ratusan warga binaan lain sudah mendapat remisi pada upacara peringatan Detik-de tik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-68 di Lapangan Taman Blambangan Sabtu lalu (17/8).

Namun, setelah mendapat penjelasan dari pihak Lapas, mereka bersedia kembali ke blok masing-masing. Situasi di Lapas yang berlokasi di jalan Letkol Istiqlah Banyuwangi, itu pun kembali kondusif. Kepada sejumlah wartawan, Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Lapas Banyuwangi, Sunaryo mengakui, memang terjadi sedikit ge jolak di lapas pagi kemarin Dikatakan, beberapa perwakilan warga binaan me nyampaikan aspirasi kepada pi hak Lapas Banyuwangi ter kait pemberian remisi HUT Ke mer dekaan RI ke-68 tahun ini.

Kami jelaskan mereka sudah kami usulkan agar dapat remisi, dan mereka bisa menerima pen jelasan kami dengan baik,” jelasnya. Dikatakan, jumlah warga binaan Lapas Banyuwangi yang di usulkan mendapat remisi me n capai 338 orang. Namun hingga kini, masih ada sekitar 58 narapidana yang surat keputusan (SK) pemberian remisinya belum turun. Mereka merupakan napi kasus korupsi, nar koba, dan traffi cking.

Nah, per wakilan 58 napi inilah yang me nyampaikan aspirasi kepada pimpinan Lapas kemarin. “Pada saat upacara peringatan detikdetik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-68 yang lalu, memang su dah kami umumkan bahwa 338 narapidana mendapat remisi. Cuma memang sampai saat ini ada 58 warga binaan yang SK remisinya belum turun. Tetapi kami optimistis se mua warga binaan yang kami usulkan dapat remisi, se muanya disetujui. Sebab seba gian remisi pengajuannya me mang sampai Jakarta.

Yang sam pai ke Jakarta inilah yang SK-nya belum turun,” paparnya. Ditanya terkait pengamanan yang dilakukan personel Brimob di depan Lapas, Sunaryo me maparkan bahwa back up pengamanan tersebut dilakukan di luar Lapas. Sebab, kondisi di dalam lapas aman dan terkendali. Sunaryo memaparkan jumlah warga binaan La pas Banyuwangi saat ini men capai 586 orang. Padahal, daya tampung Lapas tersebut ha nyasebanyak 260 orang.

“Lapas Banyuwangi over kapasitas se kitar 300 persen, tetapi Alham dulillah kondisi di dalam lapas kondusif,” paparnya. Dijelaskan, back up pe ngamanan itu sebenarnya telah di l akukan pihak kepolisian sejak 16 Agustus yang lalu. “Ka mi berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah mem-back up kami dalam pe laksanaan tugas-tugas. Khususnya dalam rangka pe ngamanan Lapas,” kata Su naryo. Dikonfi rmasi terpisah, Ka polres Banyuwangi, AKBP Nanang Mas budi mengatakan, pihaknya men dapat informasi adanya gejolak di Lapas Banyuwangi ke marin.

Namun saat dicek di lapangan, ternyata kondisi Lapas tersebut kondusif. “Kami men dapat informasi itu (gejolak di Lapas Banyuwangi). Tetapi saat kita cek, tidak ada apa-apa,” ujar nya dikonfirmasi setelah me ngikuti rapat pleno terbuka di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi. Kapolres Nanang men je laskan, sejak kejadian ke ru suhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Uta ra (Sumut), polres me nem pat kan satu peleton personel un tuk mengamankan Lapas Ba nyuwangi.

“Itu untuk me ngantisipasi gangguan keamanan,” terangnya. Dikonfi rmasi via sambungan te lepon, Wakapolres Ba nyuwangi, Kompol Agus Widodo menambahkan, back up pe ngamanan Lapas dilakukan sejak be berapa hari lalu. Kekuatan yang diterjunkan mencapai 50 personel Brimob Polda Jatim yang bertugas di Kompi Bondowoso. “Back up tersebut di bawah pengendalian Pol res Banyuwangi. Awalnya back up dilakukan untuk me ngantisipasi kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta Medan.

Jadi, back up pengamanan kami lakukan bukan hanya saat mendapat laporan adanya gejolak di Lapas,” terangnya. Menurut Wakapolres Agus, senjata yang berada di tangan personel Brimob, terse but merupakan keleng kapan personel yang ber sangku tan. Karena itu, ke mana pun personel Brimob itu berge rak, senjata tersebut se lalu di bawa, termasuk saat me lakukan pengamanan di La pas Banyuwangi. “Selain me la kukan pengamanan di Lapas, per sonel Brimob tersebut juga melakukan pengamanan di tempat-tempat lain,” pungkasnyasnya. (radar)