Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Pecatan Tentara Tewas Ditembak

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pemecatanDiduga Terlibat Perampokan di Wilayah Kalimantan Barat

BANYUWANGI – Diduga menjadi otak perampokan di sejumlah tempat di wilayah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), Didik alias Pak Budi, 50, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Siliragung, di tangkap di rumahnya siang kemarin (2/12). Petugas yang membekuknya merupakan tim gabungan anggota Buru Sergap (Buser) Polres Ketapang, Kalbar, dan Polres Banyuwangi.

Karena melawan saat akan ditangkap, Didik yang dulu dipecat sebagai anggota TNI AU itu akhirnya diberi hadiah timah panas di kaki kiri. Tetapi, karena masih berusaha melawan, polisi kembali menembak dan mengenai pangkal paha kanan hingga Didik tewas seketika. Untuk keperluan pemeriksaan, jenazah tersangka langsung dibawa petugas kepolisian ke Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan untuk diotopsi. “Tersangka melawan petugas saat akan ditangkap,” terang Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kasubag Humas AKP Bambang SP.

Proses penangkapan Didik yang terjadi pukul 15.30 itu cukup dramatis. Sebelum rumah kontrakannya di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Siliragung, di gerebek, polisi sempat melakukan penyelidikan hingga beberapa hari. “Tersangka ini pelaku dan otak perampokan di Kalimantan Barat,” katanya. Setelah dinyatakan positif buron itu berada di rumah, sejumlah anggota Buser Polres Ketapang, Kalbar dibantu Buser Polres Banyuwangi langsung mengepung. Selanjutnya, empat anggota Buser Polres Ketapang masuk ke rumah tersangka.

“Kalau beroperasi, tersangka selalu membawa senpi (senjata api),” terangnya. Saat polisi mengepung rumahnya, Didik yang tinggal bersama istrinya itu sedang menemui dua tamu. Melihat ada empat anggota polisi masuk rumahnya, tersangka langsung berdiri dengan wajah merah. Permintaan polisi agar Didik duduk kembali ditolak oleh Di dik. Setelah menunjukkan surat perintah penangkapan, empat anggota Buser Polres Ketapang itu langsung menangkap dan memborgol Didik secara paksa.

“Dengan tangan terborgol, tersangka dibawa ke luar rumah,” kata Kasubag Humas AKP Bambang. Saat berada di luar rumah, ter sangka meronta hingga bor golnya putus. Dengan ganas, pecatan TNI AU itu menyerang aparat kepolisian yang akan menangkapnya. “Karena melawan saat akan ditangkap, terpaksa ditembak hingga meninggal seketika,” ungkapnya.

Menurut AKP Bambang, tersangka merupakan pelaku perampokan yang sering beraksi di wilayah Kabupaten Ketapang, Kalbar. Yang menjadi sasaran adalah bank, SPBU, dan perkebunan sawit. “Kelompok ini terkenal sadis dan membawa senpi,” sebutnya. Terakhir, Didik bersama kom plotannya beraksi pada 2 November 2013. Waktu itu Didik merampok kantor Sinar Mas (Salim Grup). Dalam aksinya itu, kawanan perampok ter sebut berhasil menjarah uang Rp 800 juta lebih.

“Saat merampok SPBU, salah satu karyawan ditembak,” jelasnya. Dengan tertangkapnya Didik, jelas dia, komplotan Didik yang tertangkap sudah tujuh orang. Sebelumnya, enam anak buah Didik sudah berhasil di tangkap. “Dari pengakuan anak buahnya itu, terutama yang berasal dari Temanggung, polisi berhasil menemukan tempat persembunyian Didik,” bebernya. (radar)