Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pekerjakan Pelayan Seksi, Warung Remang-Remang Dibongkar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Aparat gabungan yang terdiri dari kepolisian, Koramil, dan Satpol PP membongkar paksa warung remang-remang yang banyak berdiri di sekitar Pelabuhan Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, kemarin (24/1/2018).

Sebelum dilakukan pembongkaran ini, para pedagang sudah dikumpulkan untuk diajak musyawarah bersama. Dalam pertemuan itu, para pedagang berjanji akan membongkar sendiri warungnya. Tapi sampai batas waktu kesepakatan, deretan warung itu tidak lekas dibongkar.

“Kita sudah beri peringatan agar membongkar sendiri, tapi tidak diperhatikan sampai batas terlewati. Akhirnya kita bongkar paksa ini,” jelas Kapolsek Muncar, Kompol Toha Choiri.

Kapolsek berdalih pembongkaran yang dilakukan itu, atas laporan warga yang merasa rishi dengan keberadaan warung itu. Apalagi, warung yang hanya buka pada malam hari itu sering dibuat hura-hura.

“Banyak warga yang menolak warung remang-remang itu,” katanya.

Para pemilik warung, lanjut Kapolres, itu memang sudah minta izin UPT Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (P2SKP) di Muncar. Hanya saja, keberadaan warung itu telah meresahkan warga lainnya. “Warga resah dengan warung itu,” terangnya.

Sementara itu, salah satu warga sekitar pelabuhan, Saiful, 45, mengaku warung yang ada di pinggir pantai itu sering dibuat tidak benar. Di warung itu, ada yang mempekerjakan wanita seksi yang menyuguhkan kopi. “Di sana laki-laki dan perempuan campur,” katanya.

Syaiful menyebut keberadaan warung itu membahayakan jika tetap diteruskan. Apalagi, bangunan warung itu semi permanen dengan menggunakan bahan bambu kering dan menumpang di atas bebatuan yang ada di pinggir pantai. “Kalau batunya jatuh, pasti bangunan ambrol,” cetusnya.

Saiful menambahkan keberadaan warung itu bukan hanya membahayakan, tapi juga mengotori pemandangan pantai. Pembangunan dermaga yang untuk mem- permudah nelayan menjual ikan, tetapi malah disalahgunakan untuk warung remang-remang. “Kalau dibuat warung remang-remang, mending tidak ada saja pembangunan dermaga,” ungkapnya.