BANYUWANGI – Pencarian Firdan Maulana (15) pelajar SMP 16 Malang yang hilang di Selat Bali diperluas dibandingkan hari sebelumnya. Di hari kedua, pencarian yang dimulai sekitar pukul 06.00 WIB itu, petugas juga menggandeng nelayan.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Satpolair Polres Banyuwangi, Ditpolairud Polda Jatim, dan anggota Basarnas Banyuwangi memulai penyisiran dari Pelabuhan Tanjung Wangi. Kegiatan ini dipimpin langsung Kasat Polair Banyuwangi AKP Subandi.
Dari Pelabuhan Tanjung Wangi, petugas menyusuri perairan Selat Bali menuju ke arah selatan. Pencarian ke arah selatan ini dilakukan hingga radius lebih dari 6 mil. “Kita lakukan penyisiran sampai perairan Muncar dan sekitarnya,” kata Subandi, Minggu (29/4/18).
Tim gabungan juga berencana melakukan penyisiran perairan wilayah utara Banyuwangi. Jika sebelumnya hanya sampai perairan Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, kali ini penyisiran akan dilakukan hingga wilayah Pulau Tabuhan.
Lebih jauh Subandi menyatakan, perluasan wilayah pencarian ini sengaja dilakukan dengan harapan dapat segera menemukan korban. Pencarian akan dilakukan mulai pagi hingga sore dengan rute pencarian yang sudah direncanakan.
Dalam proses pencarian, Subandi juga menggandeng nelayan tradisional yang mencari ikan di sekitar Selat Bali. Pihaknya sudah menyampaikan pada para nelayan terkait kejadian yang dialami Firdan.
“Kami sudah meminta nelayan jika melihat korban untuk segera menghubungi kami melalui nomor telepon yang sudah kami berikan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Firdan terjatuh dari KM Karya Maritim 3 saat menyeberang bersama satu rombongan bus dari SMP 16 Malang ke Pulau Bali, Jumat (27/4/2018) malam sekitar pukul 24.00. Saat kapal berjalan sekitar 400 meter dari Pelabuhan Ketapang, korban tiba-tiba saja terjatuh di laut.
