Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pemain Ngotot Minta Bayaran

TUNTUT HAK: Striker Persewangi Marzuki ‘Boros’ dkk. mengaku belum menerima bayaran selama empat bulan.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
TUNTUT HAK: Striker Persewangi Marzuki ‘Boros’ dkk. mengaku belum menerima bayaran selama empat bulan.

BANYUWANGI – Keputusan manajemen yang “menyerah” terhadap kewajibannya membayar kontrak dan sisa gaji pemain disikapi serius sejumlah penggawa Persewangi. Mereka mengaku tetap akan menuntut petinggi tim berjuluk Laskar Blambangan untuk membayar persekot kontrak dan gaji yang belum diterima seperti tertuang dalam klausul kontrak yang ditandata ngani pemain dan manajemen.

Kepada koran ini, sejumlah pemain mengaku sangat berharap banyak manajemen mau melunasi kewajibannya kepada pemain. Sebab, pemain sejauh ini sudah cukup profesional dalam menjalankan kewajibannya bermain di lapangan. “Bermain sudah kami lakukan. Sekarang tinggal hak yang kami inginkan bersama pemain lainnya,” ujar salah satu pemain Persewangi yang enggan namanya disebutkan.

Para pemain menyebut, pihaknya sudah cukup bersabar hingga empat bulan ini. Dibanding klub lain, kondisi Persewangi memang cukup parah. Klub lain memang ada yang mengalami keterlambatan pembayaran gaji pemain. Namun jangka waktunya hanya satu hingga dua bulan. Kemudian kewajiban itu dibayar manajemen. Kondisi sebaliknya justru terjadi di Persewangi.

Hampir empat bulan pemain tidak menerima bayaran. Malah, gaji yang diterima justru baru 1 bulan setengah. “Kami baru bayaran penuh satu kali dan bulan depannya bayaran yang diterima setengah,” bebernya. Menanggapi kondisi tersebut, mereka kompak mendesak manajemen untuk membayar hak mereka. Sebab, kebutuhan hidup mereka selama ini sudah cukup compang-camping. Tidak adanya pemasukan, sejumlah pemain terpaksa menyambung hidup dengan cara utang ke sana ke mari.

Seperti diberitakan sebelumnya, manajer Persewangi Nanang Nur Ahmadi dalam pertemuan dengan KONI dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Rabu (9/5) lalu terpaksa angkat tangan dengan kondisi Persewangi. Dalam pertemuan tersebut, manajer Persewangi menegaskan tidak bisa memenuhi tuntutan pemain terkait pembayaran gaji dan persekot kontrak yang disuarakan mereka.

Tidak bisa dipenuhinya masalah gaji dan kontrak itu disebabkan tidak ada dana. Sebab uang yang dijanjikan lewat bantuan Forpimda hingga sekarang tidak bisa dicairkan. Padahal, dana itu sangat dibutuhkan tidak hanya untuk membayar pemain, tetapi juga membiayai laga away Persewangi di sejumlah kota diIndonesia timur. (radar)

Kata kunci yang digunakan :